PWMU.CO – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Sholihin dalam sesi materi tentang “ke-Muhammadiyahan” menyampaikan salah satu yang harus dibangun dalam ber-Muhammadiyah adalah sebuah keyakinan, bahwa segala sesuatu yang kita peroleh di dunia ini, semata-mata pemberian dari Allah swt.
“Sesungguhnya kita ini tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa, kecuali mendapatkan pertolongan Allah SWT. La haula wala quata illabillah,” ujar Sholihin di hadapan peserta Baitul Arqom RS Siti Khadijah Sepanjang Sidoarjo, hari ini (9/6).
Menurut Sholihin Ada 5 cara dalam ber-Muhammadiyah. Pertama, dalam mempelajari Islam harus sebaik-baiknya dan semurni-murninya. Berdasarkan Al-qur’an dan al-Hadits. Lanjut Sholihin menerangkan, KH Ahmad Dahlan sejak awal telah menanamkan keyakinan bahwa dalam beragama dan beribadah harus dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan, hanya semata-mata mengharapkan ridho dari Allah semata. ”Jangan sampai kita menduakan Allah dengan yang lainya. Bahwa aqidah orang Muhammadiyah itu harus lurus dan tegak tidak boleh bengkok sedikitpun,” paparnya.
Kedua, terang Sholihin cara lain dalam ber-Muhammadiyah adalah dengan berdakwah. Semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) berfungsi sebagai alat berdakwah. Setiap karyawan di AUM berfungsi sebagai insan-insan dakwah. Baik dengan cara berpenampilan yang Islami, mengajari pasien berdoa, menjadi contoh dan teladan bagi rekan kerja, serta keluarga di rumah maupun di masyarakat adalah termasuk berdakwah. Karena berdakwah tidak harus naik diatas mimbar.
Cara ber-Muhammadiyah yang ketiga itu dengan berorganisasi. Yakini, tegas Sholihin, bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang baik. Sistem organisasinya baik maupun pemimpin-pemimpinnya baik. ”Salah satu ciri organisasi itu baik adalah mudah dievaluasi. Berorganisasi itu melatih orang untuk peduli dan menyelesaikan masalah. Semakin banyak terlibat dalam menyelesaikan masalah, maka semakin sukses dalam berorganisasi,” ujarnya.
Keempat, lanjut Sholihin, ber-Muhammadiyah itu berjuang. Berjuang itu bisa melalui beberapa cara. Dengan pikiran, tenaga, waktu dan juga dana. Curahkan segala pikiran kita untuk berjuang. Maka Allah swt akan memberikan yang terbaik untuk kita. ”Yakini jika kita turut membesarkan agama Allah swt, pastilah Allah swt memberikan balasannya yang terbaik. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan hambanya,” urainya.
Terakhir yang kelima, dalam ber-Muhammadiyah itu berkorban. Bekerja dengan sepenuh hati dalam Muhammadiyah merupakan pengorbanan. ”Jangan merasa kita ini telah membesarkan Muhammadiyah, justru kita ini besar karena Muhammadiyah,” tegasny. (aan)