PWMU.CO – Waktu masih menunjukkan pukul empat sore. Tapi jamaah sudah berdatangan ke Masjid At-Taqwa Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Selasa (28/5/19).
Kedatangan mereka untuk mengikuti kegiatan rutin harian berbuka bersama yang didahului dengan pengajian pengantar. Kali ini disertai dengan pembagian 150 paket kurma dari Kuwait.
Munawar Cholil, mantan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Keduyung, menjelaskan, pembagian kurma ini sudah dilaksanakan empat tahun. “Karena setiap tahun masjid ini dapat kiriman kurma langsung dari warga Kuwait,” jelasnya.
Kurma tersebut dibagikan pada pada semua jamaah mulai anak-anak, remaja, dan orang dewasa. “Acara dikemas seperti ini, karena nantinya kita laporan ke warga Kuwait yang memberi,” jelas Munawar.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sekaran Muhammad Amin dalam tausiahnya mengatakan, dengan puasa Ramadhan secara langsung kita dididik untuk tertib dan jujur. Dia mengutip mengutip Alquran surat Attaubah ayat 119, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian bersama-sama orang yang jujur (benar).”
Amin menjelaskan puasa itu tidak bisa diketahui orang. Tidak ada yang tahu bahkan anggota keluarga sekalipun. “Yang tahu hanya diri kita sendiri dan Allah. Ini yang dinamakan pendidikan iman yang akan melahirkan kejujuran,” terangnya.
Amin juga menjelaskan, Allah sudah memformat dalam diri manusia untuk menggapai kehidupan yang menyenangkan. “Seperti doa sapu jagat yang sering kita baca, Rabbana atina fi dunya hasanah wa fi akhirati hasanah waqinaa adza bannar,” ungkapnya.
Untuk menggapai kebahagiaan itu, umat Islam selalu mendapat perlawanan yang abadi antara yang haq dan batil. Menurut Amin, haq disebut dalam Alquran sebanyak 176 kali, sedangkan kata bathil terdapat dalam 21 kalimat.
Oleh karena itu Amin mengajak dalam kehidupan di dunia ini agar banyak munculkan Alhaq yang berpihak pada kebenaran. “Kalau kebathilan di dunia ini menguasai, maka dunia akan rusak,” tegasnya. (Slamet Hariadi)