PWMU.CO-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 148 mengadakan penyuluhan pemilahan dan pengolahan sampah kepada ibu-ibu warga Dusun Kalimalang Desa Tawangargo Kab. Malang, Sabtu (1/6/2019).
Acara dihadiri 40 partisipan dari perkumpulan ibu-ibu Program Keluarga Harapan (PKH) bertempat di Rumah Ibu Sulistyani Ketua PKH Dusun Kalimalang.
Kepala Desa Tawangargo H. Sukar mengatakan, masalah utama di TPS Tawangargo adalah volume sampah yang selalu bertambah, belum diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik.
”Sampah-sampah tersebut mengundang lalat yang menggangu tanaman warga dan juga berbagai macam penyakit,” katanya.
Dalam acara ini, Kelompok KKN 148 bekerja sama dengan Siti Rahayu, ketua Bank Sampah dan pemilik UKM Kepuh Kreatifa yang mengolah popok diapers bayi menjadi barang-barang bernilai ekonomi seperti, tas, sandal, pot, tempat lilin. Pengolahan popok bekas ini mampu menjuarai berbagai lomba pengelolaan sampah di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
Dalam penyuluhan ini Siti Rahayu memberikan pembinaan bagaimana memilah sampah organik dan anorganik serta cara pengolahannya. Ia mengharapkan ibu-ibu PKH berperan dalam mengolah sampah dan dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi warga.
Dia berharap, para mahasiswa dan ibu-ibu PKH bekerja sama membentuk bank sampah di Dusun Kalimalang. ”Bank sampah ini kalau bisa diadakan pada akhir bulan Juni setelah Lebaran. Bank sampah ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampung sampah anorganik. Setiap sampah yang disetor oleh warga di program bank sampah ini ditukarkan dengan uang sesuai dengan bobot sampahnya,” katanya.
Pada akhir acara, Siti Rahayu membagikan suvenir tempat lilin yang terbuat dari popok diapers bekas. Ia berpesan, sampah yang dianggap tidak memiliki nilai, bila diolah dengan kreatif menjadi sebuah produk memiliki nilai ekonomi.
Contoh, satu kilo diapers bekas seharga Rp 300 rupiah. Setelah diolah menjadi tempat lilin, harganya naik berkali-kali lipat. Satu tempat lilin ukuran kecil Rp 6 ribu. Ukuran besar Rp 10 ribu.
Ketua Pelaksana Naufal Ihza mengatakan, acara ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem pengelolaan sampah di Desa Tawangargo. Setelah ini akan diadakan penyuluhan pengolahan sampah organik menjadi pupuk. Sasarannya petani. (Ilham)