PWMU.CO – Wakil Sektetaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Muhammad Ghufron mengingatkan besarnya godaan dunia yang akan memengaruhi umat Islam. “Sekarang semangat besok lemah. Pagi kedelai, sore tempe.”
Hal itu dia disampaikan dalam pengajian rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukorame, Kabupaten Lamongan, Rabu (12/6/19).
Dia berpesan, agar terhindar dari fitnah dunia tersebut, maka umat Islam harus membentengi diri dengan cara aktif menghadiri pengajian. “Bagi pimpinan Muhammadiyah, berkewajiban menggerakkan pengajian,” tegas pegawai di Kementerian Agama Kabupaten Lamongan ini.
Mantan Sekretaris Majelis Tabligh PDM Kabupatn Lamongan ini mewanti-wanti agar para pimpinan terus memperkuat barisan. “Menghindari konflik dan merawat kebersamaan,” tegasnya.
Ghufron menceritakan pengalamannya bersama almarhum Kusnan Sumber saat 10 tahun melalang buana, menelusuri malam menerobos kegelapan di area hutan untuk merintis dan membuka lahan dakwah.
“Masjid Darun Najah yang sekarang kita tempati pengajian ini, dulu berawal dari “masjid” di rumah Bapak Simin—Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jatimalang. Selama 2 tahun (2005-2006) shalat lima waktu dan Tarawih di rumah itu,” kenangnya sambil mata berkaca-kaca.
Ketua PCM Sukorame Tumbarianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada lima PRM yang hadir, yaitu Sewor, Sukorame, Sambiroto, Jatimalang, dan Sembung. “Dakwah kita bukan semakin ringan, maka mari kita bangun kekompakan dan memupuk terus kesabaran,” tandasnya.
Masjid yang berukuran 8 x 10 meter ini dipenuhi 170 orang. Lokasi yang jauh tidak menyurutkan mereka untuk hadir. Bahkan ada yang membawa kendaraan terbuka. Tua, muda, ibu-ibu, dan anak-anak membaur menjadi satu. (Mohamad Su’ud)
Discussion about this post