PWMU.CO– Petani Wonosalam Jombang menggagas terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI). Tujuannya untuk mengembangkan produk pertanian durian yang sudah terkenal dari daerah ini.
”Wonosalam sudah dikenal sebagai sentra pertanian durian. Duriannya juga khas. Kecil dan manis,” ujar Rully Anwar, salah satu pemilik area wisata DeDurian Park, Kamis (13/6/2019).
Dia menceritakan, Rabu malam berkumpul 50 petani durian di Kafe Bido di area wisata DeDurian Park. Mereka sepakat menggagas pendirian asosiasi untuk mewadahi pemberdayaan petani durian.
Ide pendirian APDURI, sambung dia, muncul spontan ketika para petani dan pimpinan perkebunan durian menggelar silaturahmi di lokasi ini.
”Jadi kami ingin ada lompatan dalam pertanian durian dari hulu ke hilir, termasuk dalam soal pemberdayaan petani. Harapannya asosiasi bisa menjadi jembatannya,” ujar juru bicara APDURI ini.
Dengan berhimpun dalam asosiasi, kata dia, petani juga bisa membangun edukasi pada publik tentang durian. Lewat asosiasi ini diharapkan pamor durian Wonosalam bisa bersaing dengan durian monthong, petruk, dan jenis lainnya.
”Durian itu rajanya buah. Tapi kenapa petani durian Wonosalam belum berdaya secara ekonomi. Banyak sebabnya. Di antaranya tata niaga, budi daya tanam dan pasca panen komoditas durian yang hanya berjalan apa adanya, mengalir dari tahun ke tahun. Dengan kebersamaan dalam asosiasi ini bisa menentukan langkah inovasi pengembangan produk,” tambahnya.
Diharapkan, APDURI yang digagas dari Wonosalam mampu membangun jejaring nasional dengan petani di seluruh Indonesia. Swasembada pangan nasional bisa dimulai dari komoditas durian sehingga ke depan tidak perlu lagi ada impor durian. Sebaliknya ekspor durian Karena permintaan sangat besar, terutama dari China.
Petani durian Wonosalam Sutiyo menyambut gembira pendirian asosiasi ini. Dia menambahkan, susunan pengurus segera dilengkapi. ”Kami sangat antusias dengan kemitraan dan dukungan De Durian Park dalam pemberdayaan petani hingga terbentuknya APDURI. Sinergi ini positif,” katanya.
Sementara Direktur Utama DeDurian Park Yusron Aminulloh yang didapuk sebagai penasihat APDURI menjelaskan, kesungguhan para petani durian yang ingin saling sinergi adalah langkah visioner.
”Para petani durian selama ini adalah petani yang mandiri. Mereka relatif tidak banyak pembinaan, tapi terus bergerak menanam, merawat hingga akhirnya panen sendiri,” tuturnya.
Mereka, kata dia, sering terbentur kendala klasik, yaitu tengkulak dan tidak punya teknologi pasca panen yang siap menampung hasil produksi.
”Asosiasi ini secara bersama akan mencarikan jalan keluar dengan melibatkan agrowisata kebun durian terintegrasi DeDurian Park,” kata Yusron.
Direncanakan, akhir tahun 2019 salah satu program APDURI menggelar Jambore Petani Durian Nusantara 2019 di DeDurian Park, Wonosalam.
”Dalam Jambore itu, inovasi pertanian durian dan teknologi pasca panen dan tata niaganya akan dibahas lebih detail dengan mengundang banyak pihak,” papar Yusron Aminullah, yang juga master trainer nasional MEP Training Center. (Rul)