PWMU.CO-Wisuda Angkatan 66 SD Muhammadiyah 1 Gresik berlangsung di sekolah, Ahad (16/6/2019). Peserta wisuda tahun pelajaran 2018/2019 berbalut busana tradisional dan riasan. Suasananya menjadi lebih elegan.
Ketua Pelaksana Drs Heri Wahyudi menyampaikan, wisuda tahun ini dikemas berbeda. Biasanya wisuda purna siswa memakai seragam sekolah, tahun ini memakai pakaian tradisonal Càk dan Yuk Gresik.
”Harapannya para siswa mengenal pakaian daerahnya, menyukainya dan punya pengalaman memakainya,” jelas Heri, panggilan akrab Waka Kesiswaan ini.
Acara wisuda ke-66 ini, diawali dengan hiburan seperti gerak tari, lagu dan band bocah. Acara dilanjut dengan prosesi wisuda dan pembagian penghargaan siswa berprestasi dan peraih danum tertinggi.
Kepala Sekolah Drs Asmunardi MPd mengatakan, selama enam tahun ini para guru membimbing siswa sampai mengantarkan menjadi anak yang berprestasi. Karena itu dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan ini.
Rumiati SPd MPd mewakili wali murid menyampaikan terima kasih kepada para guru atas kesabaran dan ketelatenan mendidik anak-anak. Dia meminta maaf apabila anak-anak selama bersekolah berbuat khilaf yang mungkin menjengkelkan.
”Sudah 15 tahun ini saya menjadi wali murid di sini, karena ke lima anak saya, saya percayakan di sekolah yang punya banyak keunggulan baik akademik, non akademik juga program unggulan tahfidh,” lanjut ibu dari Ananda Nabila Aulia Arbas kelas 6-1.
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Gresik Ir Acmad Subagiono dalam sambutannya menyampaikan selamat dan sukses kepada para wisudawan.
”Selamat kepada anak-anak semua, yang mendapat prestasi nilai sempurna 100 baik nilai UASBN maupun ujian sekolah. Semoga nanti di SMP prestasinya lebih baik, dan bagi anak-anakku yang hasilnya masih kurang baik, jangan berkecil hati, karena kesempatan masih terbuka lebar untuk mengejar dan memperbaiki prestasi kalian,” ujar Yoyon, panggilan akrabnya.
Dia berharap, anak-anak tidak melupakan almamaternya dan menjaga nama baik sekolah. ”Silakan anak-anak tetap bisa bermain dan sambang ke sekolah, jangan kuatir nanti Pak Satpam akan tetap membuka lebar pintu untuk anak-anak,” katanya.
Amini Ari Purwanti MPd, pengawas Dinas Kabupaten Gresik dalam kesempatan ini menjelaskan sistem zona dalam penerimaan siswa SMP. Sistem ini menuai kritik dari orang tua calon maupun pihak sekolah favorit.
” Zonasi sesungguhnya untuk pemerataan pendidikan pada sekolah-sekolah negeri mulai dari tingkat SD sampai SMA dengan anggapan semua sekolah negeri adalah sama. Semua diharapkan jadi sekolah favorit,” jelas Àri , panggilan akrabnya.
”Memang ada kelebihan dan kelemahan, di antara kelemahannya adalah ada sebuah daerah yang tidak dapat sekolah SMP, contohnya Dahanrejo dan Sidorukun,” lanjut Ari.
Sistem zonasi ini memang baru dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, tentunya temuan-temuan di lapangan yang dianggap merugikan dalam program zonasi ini akan evaluasi.
Ari juga mengingatkan kepada para orang tua, mengantarkan anak-anak sukses dalam pendidikannya bukan hanya tanggung jawab sekolah, peran orang tua juga sangat penting dalam mewujudkan kesuksesan itu.
Kalau diamati sekarang ini, tuturnya, banyak orang tua yang abai dengan anaknya, mereka banyak disibukkan oleh HP.
”Komuniasi antara orang tua dan anak semakin pasif di zaman digital sekarang ini. Meski sedang duduk dalam satu ruangan bersama keluarga, namun hati jiwanya tidak di tempat itu. Melayang dengan dunia maya masing-masing,” tuturnya.
Terakhir, pengawas yang terkenal dengan kesabarannya itu mengingatkan pentingnya 3 B bagi orang.tua. Yaitu menemani anak belajar, menemani bermain dan berdoa. (Lilik Isnawati)