PWMU.CO – Kajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur kali ini istimewa. Beberapa peserta diberi penghargaan oleh PWM Jatim. Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid secara spontan menggagas acara ini dengan membuat kriteria yang berbeda.
(Baca: Ayu ‘Sihir’ Peserta Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim dan Bangsa Indonesia Gagal Berpuasa dari Eksploitasi Alam)
Ada yang menerima penghargaan dengan kriteria sebagai Cabang dengan peserta terbanyak dan tertib. “Ada Cabang dengan peserta terbanyak tapi tidak tertib,” kata Nadjib. Untuk penghargaan Cabang dengan peserta terbanyak dan tertib diberikan pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, yang diterima oleh Ketua-nya, M As’ad.
Ada pula peserta yang diberi penghargaan dengan kehadiran terpagi. Kriteria ini diterima salah satu Cabang Jenggawa Kabupaten Jember. Kriteria lainnya adalah utusan yang datang paling akhir. “Kriteria kan bisa dibuat-buat,” ujar Nadjib.
(Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah Launching 4 Buku dalam Kajian Ramadhan dan Dalam Kajian Ramadhan, Haedar Bongkar Penyebab Lahirnya Terorisme)
Sementara itu untuk Aisyiyah, yang diberi penghargaan adalah yang berusia 65 tahun ke atas. Ada 4 ibu yang tampil dengan kriteria ini. “Baru dalam Kajian Ramadhan ini, ibu-ibu berani mengaku berumur sepuh,” kata penulis buku Fiqih Kontekstual ini. Seluruh peserta mendapat hadiah berupa bundel majalah Matan edisi terbaru.
Sementara itu Rektor UMM yang didaulat memberikan penghargaan secara simbolis sempat kaget karena ternyata bertemu dengan Bu Saifuddin Zuhri, yang pernah menjadi gurunya. “Beliau ini guru saya. Khususnya suami ibu ini,” kata Fauzan (MN)