PWMU.CO – Wisuda Tahfidh Angkatan Ke-4 SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu) Gresik sukses digelar di halaman sekolah, Senin (17/6/19).
Kepala Urusan Ismuba SD Mutu Rasyidul Arifi Billah menjelaskan, wisuda hafalan juz 30, tiga juz, dan tujuh juz ini membuktikan SD Mutu semakin mengukuhkan diri sebagai sekolah para penghafal Alquran. “Itu sangat jelas tertuang dalam salah satu visi sekolah yaitu ‘Membentuk Generasi Qurani’,” ucapnya.
Dia menegaskan, program ini sudah berjalan empat tahun. “Dan wisuda angkatan ini diikuti 116 siswa,” jelasnya. Yang sangat membanggakan, sambungnya, ada siswa SD Mutu yang tahun ini diterima di SMPN 1 Gresik karena hafalannya. Yaitu Ariel Taqiyuddin melalui jalur tahfidh dengan hafalan tiga juz.
“Yang juga membanggakan, saat ini siswa kelas IV Khadijah sudah hafal sampai tujuh juz,” ujar Billah.
Kepala SD Mutu Drs Asmunardi MPd menyampaikan harapannya kepada para wisudawan agar tetap semangat dalam membaca dan menghafal Alquran.
“Wisuda tahun ini alhamdulillah anak-anak kita banyak peningkatan. Kalau wisuda tahun lalu juz 30, juz 29 dan juz 28, alhamdulillah tahun ini sudah ada yang sampai tujuh juz,” ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dia berharap, wisuda tahun depan ada yang mencapai 10 juz. “Dan yang sudah lulus dari SD Mutu tetap melanjutkan hafalannya di jenjang berikutnya,” pesannya.
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Gresik Ir Achmad Subagiono menyampaikan empat point penting pendukung keberhasilan program tahfidh.
Yaitu pertama, terciptanya suasana atau ruang yang kondusif. Kedua, pentingnya dukungan orangtua. Ketiga, tim guru pembina yang amanah dan solid. “Dalam hal ini adalah para ustadz dan ustadzah dari Badan Tajdied Center PDM Gresik,” terangnya. Keempat, pola pembelajaran yang enjoy sehingga para siswa belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
Yoyon, panggilan akrabnya, tak lupa menyampaikan penghargaan kepada Rasyidul Arifi Billah yang punya ghirrah tinggi dalam mengawal program tahfidh ini.
Dia mengungkapkan, tidak hanya siswa yang melaksanakan program tahfidh. “Tapi seluruh guru dan karyawan juga digerakkan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Alquran dalam program yang semula One Week One Juz sekarang di menjadi One Week Two Juz,” terangnya.
Yoyon berpesan agar para siswa istiqamah membaca dan menghafal Alquran dan orangtua mendukung sepenuhnya. “Insyaallah apa yang dicita-citakan seperti yang tergambar tadi saat anak-anak memasangkan mahkota kepada orangtuanya akan benar-benar terwujud kelak di akhirat. Anak-anak kita para hufadz akan menarik Bapak-Ibu masuk surga dan memasangkan mahkota,” harapnya. (Lilik Isnawati)