Search
Menu
Mode Gelap

Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Bisa Bertahan karena Menghindari 3K

Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Bisa Bertahan karena Menghindari 3K
Foto bersama Abdul Mu’ti dengan PWM, Aisyiyah dan guru TK ABA Jawa Timur. Foto: Humas Kemendikdasmen/PWMU.CO
pwmu.co -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, menyampaikan pesan penting sekaligus jenaka tentang daya tahan Muhammadiyah selama lebih dari satu abad. Pesan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam Perayaan Milad Ke-113 Muhammadiyah di Aula Mas Mansur PWM Jawa Timur, Sabtu (29/11/2025).

Mengawali sambutannya, Mu’ti mengatakan dirinya hanya akan menyampaikan hal-hal “yang ringan-ringan saja” karena “yang berat sudah disampaikan Prof Haedar Nasir”. Namun, dengan gaya khasnya, ia justru menegaskan tiga prinsip mendasar yang menurutnya menjadi kunci keberlangsungan Muhammadiyah: menghindari 3K, yaitu Konflik, Korupsi, dan Kerusakan.

1. Hindari Konflik: Ojok tarung, ojok padu

Menurutnya, organisasi akan sulit maju apabila internalnya tidak rukun.

“Jangan sampai ada konflik antara pengurus Muhammadiyah. Ojok tarung, ojok padu. Harus kompak,” ujarnya, disambut tawa peserta.

2. Tidak Korup: Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan

Mu’ti mengingatkan agar para pengelola lembaga pendidikan benar-benar menjaga amanah, khususnya dalam urusan keuangan.

“Jangan sampai korupsi dana pendidikan, apalagi dana sekolah. Banyak orang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Allah sudah mengingatkan bahwa suatu bangsa akan hancur jika korup,” tegasnya.

Dengan contoh jenaka namun mengena, ia menggambarkan praktik menaikkan harga barang:

“Barang harga 250 ditambahi angka nol jadi 2500. Kalau 250 juta ditambahi nol jadi 2,5 miliar. Don’t make any corruption on earth. Supaya tetap bertahan, kita harus kredibel.”

3. Hindari Kerusakan: Seimbang dunia dan rohani

Mu’ti menyebut, manusia sering mengejar materi tanpa dibarengi penguatan rohani. “Kadang mengejar materi tapi membuat kerusakan. Tidak diimbangi kekuatan spiritual,” ujarnya.

Manajemen Muhammadiyah: Modern, Rapi, dan Tegas Soal Administrasi

Mu’ti menegaskan bahwa salah satu keunggulan Muhammadiyah adalah ketertiban manajemennya.

“Belum ada organisasi Islam yang lebih tertib dari Muhammadiyah. Sampai surat saja diatur: kop, jenis font, ukurannya. Kalau ada yang memalsukan, pasti ketahuan,” katanya.

Ia kembali melontarkan candaan ketika menyinggung penampilan siswa-siswi dalam acara tersebut.

“Anak-anak yang tampil hari ini pasti bangga dan cerita ke mana-mana karena tampil di depan Pak Menteri. Beda kalau tampil di depan bapak-bapak PDM, pasti tidak diceritakan,” ujarnya yang kembali mengundang gelak tawa.

Menurutnya, kerapian dan akuntabilitas inilah yang membuat Muhammadiyah terus dipercaya masyarakat.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Laporan keuangan Muhammadiyah sangat detail dan akuntabel—transparency with meaning. Yang perlu dibeli ya dibeli, yang tidak perlu jangan dibeli. Cari barang yang sama lebih murah. Kerja akuntabel itu kerja yang menghasilkan kebaikan,” tuturnya.

Dengan gaya satir, ia membandingkan pengelolaan anggaran pemerintah dan Muhammadiyah.

“Kalau di kementerian tugas kita menghabiskan anggaran. Beda dengan Muhammadiyah: golek dewe, dienggoh dewe, diirit-irit dewe,” ujarnya disambut riuh.

Peran Muhammadiyah bagi Pendidikan Nasional

Mu’ti juga mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah yang memiliki jaringan pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Lembaga pendidikan Muhammadiyah telah terbukti menjadi rujukan masyarakat. Ke depan kita perlu terus meningkatkan kualitas agar tetap kompetitif dan relevan,” katanya.

PWM Jawa Timur, menurutnya, merupakan salah satu wilayah paling progresif dalam inovasi pendidikan dan dakwah.

“Saya mengapresiasi PWM Jatim yang selalu menjadi pionir,” ujarnya.

Optimisme untuk Masa Depan Muhammadiyah

Menutup sambutannya, Mu’ti menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah pilar penting dalam menjaga peradaban bangsa.

“Dengan semangat Milad Ke-113 ini, mari kita lanjutkan ikhtiar besar untuk kemajuan umat dan bangsa. Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan Islam yang mencerahkan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kesejahteraan—baik jasmani maupun rohani—merupakan visi Muhammadiyah.

“Muhammadiyah mengurus dunia dan akhirat, jasmani dan rohani. Dengan keseimbangan itulah Muhammadiyah dapat terus memajukan bangsa,” pungkasnya.(*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments