
PWMU.CO- Abu Bakar Rasyid lahir di desa Paciran Lamongan pada tanggal 17 Agustus 1946. Ia anak dari Muhammad Rasyid dan Mar’ah
Setamat dari MI Islamiyah Paciran kemudian Abu Bakar melanjutkan ke PGA 6 tahun di Pondok Pesantren Roudlotul Ilmiyyah Kertosono Nganjuk lulus tahun 1967.
Abu Bakar Rasyid merupakan alumni Pondok Pesantren Roudlotul Ilmiyyah Kertosono seangkatan denga KH Muchlis Sulaiman dan KH Mustain Kastam penerus Pengasuh Pondok Raudhatul Ilmiyyah Kertosono yang asli Kandang Semangkon Paciran
Setelah mondok, Abu Bakar mengajar di Pondok Pesantren Karangasem Paciran 1967-1983. Selanjutnya mengajar di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran 1983-1998. Lembaga pendidikan yang diajar MTs dan MA Muhammadiyah. Ia mengajar pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlaq. Kalau di Diniyah ia mengajar Subulussalam
Di samping itu, Abu Bakar dikenal sebagai Mubaligh yang tegas dan lantang. Materi ceramah yang disampaikan terkait dengan masalah ketauhidan dan kehidupan sosial masyarakat saat itu. Ia juga memberikan materi atau ceramah pada kegiatan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah)
Abu Bakar dalam ceramahnya suka melucu dan guyonan. Hal ini membuat para pendengarnya betah mendengarkan ceramahnya. Tetapi dalam even tertentu ia sangat serius
Perkawinannya dengan Suhartin gadis Kowang Semanding Tuban putri dari Muhammad Irsyad dan Mardhiyyah, ia memiliki delapan anak. Empat putra dan empat putri.
Adapun nama anaknya adalah Ihdal Adibah lahir tahun 1970, Basithotul Ulum lahir tahun 1973, Dhiyaul Haq lahir tahun 1976, Dzul Fikri lahir tahun 1977, Ahmad Priyo Wibowo lahir tahun 1979, Urwatul Wutsqa lahir tahun 1982, Khimayatul Millati lahir tahun 1984. Ahmad Ulul Albab lahir tahun 1992
Abu Bakar bagi murid muridnya merupakan guru faforit. Guru humoris dan pinter dengan masalah dunia yang aktual saat itu
Kelebihan Abu Bakar sangat menguasai kitab gundhul alias awangan.
Bashitotul Ulum putri keduanya mengungkapkan kalau ayahnya sangat humoris. Sangat menguasai masalah dunia yang aktual.
Lanjutnya, ayahnya selalu mengajak putra putrinya bercanda. Beliau merupakan figur seorang ayah yang egaliter bukan otoriter.
Abu Bakar guru dan mubaligh Muhammadiyah ini wafat pada tanggal 23 Januari 1999 dalam usia 53 tahun karena sakit yang dideritanya. Ia dimakamkan di kuburan desa Paciran Lamongan
Semoga amal baik dan perjuangannya mendapat tempat terbaik dihadapan Allah Swt dengan surga sebagai jaminannya
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan


0 Tanggapan
Empty Comments