Search
Menu
Mode Gelap

Atasi Keterbatasan Waktu Orang Tua, PPTQ Ahmad Dahlan Rangkaikan Parenting dengan Momen Penjemputan Santri

Atasi Keterbatasan Waktu Orang Tua, PPTQ Ahmad Dahlan Rangkaikan Parenting dengan Momen Penjemputan Santri
Kegiatan Parenting dengan tema Sinergi Membangun Generasi Qur’ani. Foto: Istimewa.
pwmu.co -

Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an (PPTQ) Ahmad Dahlan Ponorogo menggabungkan kegiatan parenting dengan momen penjemputan santri untuk mengatasi keterbatasan waktu orang tua. Kegiatan yang mengusung tema Sinergi Membangun Generasi Qur’ani ini diikuti oleh seluruh wali santri.

Kegiatan tersebut menghadirkan salah satu Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya, Najib Sulhan sebagai narasumber utama. Acara dilaksanakan pada Ahad (21/12/2025).

Sejak pagi hari, para wali santri mulai berdatangan ke Kampus Putra PPTQ Ahmad Dahlan sebagai lokasi kegiatan. Mereka berkumpul di Masjid Ahmad Dahlan. Para peserta berasal dari berbagai daerah, seperti Ponorogo, Madiun, Surabaya, bahkan ada pula yang datang dari luar Jawa Timur.

Tepat pukul 08.00 WIB, masjid yang berkapasitas lebih dari 300 orang tersebut telah dipenuhi oleh wali murid.

Kegiatan diawali dengan sambutan Direktur PPTQ, Ustadz Shodiq Zaki Mubarok, M.Pd. Ia mengungkapkan rasa bahagianya atas antusiasme para wali murid yang hadir.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan silaturahmi dan parenting ini sengaja direncanakan bersamaan dengan agenda penjemputan santri yang memasuki masa libur semester gasal. Selain tidak memberatkan orang tua yang datang dari jarak cukup jauh, penggabungan kegiatan tersebut juga dinilai lebih efektif sehingga seluruh wali murid dapat hadir.

“Agenda silaturrahmi dan parenting sengaja kami satukan agar kehadiran orang tua lebih maksimal, sekaligus dapat menjadi bekal bagi santri selama liburan di rumah,” tuturnya.

Sebagai narasumber parenting, Najib Sulhan mengawali materinya dengan berpesan kepada para orang tua bahwa saat ini hati para santri telah terpaut pada Al-Qur’an. Oleh karena itu, selama masa libur sepuluh hari ke depan, keterikatan tersebut harus tetap dijaga agar tidak teralihkan ketika berada di rumah, terutama oleh penggunaan gawai.

“Orang tua yang hebat telah menyiapkan ananda sebagai generasi Al-Qur’an. Oleh karena itu, jagalah para santri agar saat berada di rumah, pendengaran, penglihatan, dan hatinya tetap terpaut pada Al-Qur’an,” pesannya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Ia berpesan dan mengingatkan agar hati para santri tidak sampai tercuri oleh gawai saat pulang ke rumah.

“Jangan sampai hati para santri saat pulang justru dicuri oleh gawai. Terkadang, dengan dalih rasa kasihan, anak dibiarkan bermain ponsel seharian sehingga dapat menjauhkan mereka dari membaca Al-Qur’an,” paparnya.

Selama sekitar 1,5 jam, lebih dari 200 wali santri menerima materi parenting yang seluruhnya bersumber dari Al-Qur’an.

Najib Sulhan mengungkapkan bahwa anak merupakan produk sukses yang harus dikawal dengan sebaik-baiknya. Dengan pengawalan yang tepat melalui keteladanan dan komunikasi yang sehat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat.

“Allah menjadikan manusia sebagai produk sukses. Manusia diciptakan dalam bentuk yang terbaik dengan dilengkapi hati dan akal. Manusia juga terlahir dalam keadaan fitrah. Bahkan, manusia merupakan makhluk cerdas dengan beragam potensi kecerdasan yang dimilikinya,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendampingan, pengawalan berkelanjutan, serta pengembangan potensi perlu terus dilakukan hingga mencapai bentuk terbaiknya.

“Untuk itu, kita harus memberikan pendampingan, terus mengawal, serta mengembangkan potensi tersebut hingga mencapai bentuk terbaiknya,” pungkasnya. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments