Search
Menu
Mode Gelap

Berguru Pada Lebah

Berguru Pada Lebah
Oleh : Ahmad Afwan Yazid, M.Pd Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, Praktisi Pendidikan dan Parenting Keluarga
pwmu.co -

Lebah merupakan salah satu makhluk yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Bahkan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’anul Karim, yaitu Surat An-Nahl yang artinya “lebah”.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering memandang lebah (lebah madu) tidak lebih dari makhluk sederhana dan tidak penting. Sehingga kita cenderung mengabaikannya.

Namun sebagai seorang muslim, kita harus memiliki cara berpikir yang berbeda.

Salah satunya adalah dengan belajar, refleksi, dan mengambil hikmah dari hal-hal di sekitar kita, termasuk mengambil pelajaran dari lebah.

Al-Qur’an menyampaikan pesan tentang terkait lebah sebagai salah satu tanda kebesaran Allah.

Pemahaman ini memberikan perspektif yang mendalam tentang makna dan tujuan di balik penciptaan lebah.

Allah menciptakan lebah sebagai produsen madu. Madu merupakan sumber nutrisi yang bernilai tinggi dan obat untuk manusia.

Kandungan nutrisi madu merupakan anugerah alam karena dapat memberikan manfaat untuk kesehatan dan penyembuhan terhadap penyakit.

Lebah hidup dalam koloni yang sangat terorganisir dengan struktur sosial yang kompleks.

Koloni lebah terdiri dari lebih pekerja, lebah ratu, dan lebah jantan. Masing-masing membawa perannya secara permanen.

Keorganisasian ini menjadi tanda kekuasaan Allah dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis.

Selain itu, lebah juga berperan sebagai penyerbuk pada tanaman — merupakan bagian sangat krusial dalam ekosistem.

Serangga ini membantu menyebarkan serbuk sari, memungkinkan tanaman untuk berkembang biak dan tumbuh subur.

Lebah juga memiliki kemampuan luar biasa dalam membangun sarangnya.

Ayat-ayat dalam Surat An-Nahl menunjukkan pada keahlian lebah dalam membuat sarang yang terstruktur dan efisien, menunjukkan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan makhluk dengan kemampuan unik.

Allah menjadikan lebah sebagai teladan bagi manusia agar menjadi pekerja yang baik, disiplin, dan tanggung jawab dengan tugasnya.

Seperti lebah yang bekerja tanpa kenal lelah untuk mengumpulkan nektar dan memproduksi madu, memberikan pelajaran untuk menghargai kesempatan usia produktif dengan bersungguh-sungguh dalam bekerja.

Surat An-Nahl mengajak manusia untuk merenungi dan memahami keajaiban dalam penciptaan lebah.

Allah menegaskan bahwa lebah dan atau hasil ciptaan lainnya menjadi bukti Maha Kuasa dan Maha Bijaksana-Nya, agar manusia mau berpikir dan bersyukur.

Teladan dari lebah

Pada Surat An-Nahl ayat 68-69, Allah memberikan analogi yang menarik tentang lebah sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Dua ayat tersebut memberikan pelajaran yang sangat berharga untuk menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kerja Keras dan Keteraturan:

Iklan Landscape UM SURABAYA

Pada ayat 68 Allah berfirman, “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang di gunung-gunung, di pepohonan, dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia”.

Pelajaran yang bisa dipetik adalah tentang kerja keras dan keteraturan. Lebah tidak hanya bekerja di tempat yang alami, tetapi juga di tempat-tempat yang diciptakan oleh manusia.

Ini mengajarkan kita untuk bekerja keras di segala kondisi dan tempat, menunjukkan bahwa kedisiplinan dan keteraturan dapat menghasilkan hasil yang baik.

2. Kreativitas dalam Pemanfaatan Sumber Daya:

Ayat 69 menyebutkan, “Kemudian makanlah dari segala buah-buahan dan tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).”

Lebah mengumpulkan nektar dari bermacam-macam bunga untuk menghasilkan madu.

Ini mengajarkan kita tentang kreativitas dalam pemanfaatan sumber daya.

Dari berbagai macam jenis bunga, lebah dapat menghasilkan produk bernilai tinggi.

Pelajaran yang bisa kita ambil, yaitu untuk menjadi kreatif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya yang Allah berikan kepada kita.

3. Rahmat Allah yang Tak Terhingga:

Ayat 69 juga menekankan, “Allah mengeluarkan dari tubuh lebah itu minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Madu dari lebah banyak memberi manfaat, termasuk sebagai obat penyembuh.

Hal ini mengingatkan kita akan rahmat Allah yang tak terhingga dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan setiap makhluk.

Pelajaran di sini adalah bahwa segala sesuatu yang Allah ciptakan memiliki kegunaan dan hikmah di baliknya.

4. Berpikir dan Mengambil Pelajaran:

Ayat 69 menyatakan, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Ini mengajarkan kita untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah dalam setiap makhluk yang diciptakan-Nya.

Lebah dan madu bukan hanya benda mati tanpa arti, tapi merupakan tanda kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang dapat memberikan pelajaran berharga bagi orang yang mau memikirkannya.

Dengan merenungkan dan memahami analogi lebah dalam Surat An-Nahl, kita dapat mengambil pelajaran tentang kerja keras, kreativitas, rahmat Allah.

Lebih utama lagi yaitu memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Semoga kita dimudahkan dalam merenungi hikmah dari setiap kehidupan. Aamiin.***

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments