Search
Menu
Mode Gelap

Buka Musykerda PDNA Lamongan, Ini Pesan yang Disampaikan Ketua PDM Lamongan

pwmu.co -
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan (PDM) Lamongan, Drs H Shodikin MPd saat menyampaikan sambutan (Lyna Novianti/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lamongan menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) dengan mengusung tema “Refleksi Amanah Nasyiatul Aisyiyah Lamongan Menuju Perempuan Tangguh, Cerahkan Peradaban.” Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (25/5/2025) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan (PDM) Lamongan, Drs H Shodikin MPd, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lamongan, Arika Karim SHI SPd, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur, Desi Ratna Sari SH, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan, Husnul Abid Saputran SPd, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Lamongan), Anis Kartika Yuhronur Efendi, Wakil Rektor Umla, H Alifin SKM MMKes, serta Ortom Muhammadiyah Lamongan.

Kegiatan ini juga menghadirkan Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Ahmad Labib SHI MH sebagai Keynote Speaker.

Dalam sambutan sekaligus membuka Musykerda PDNA Lamongan, Shodikin menyampaikan refleksi mengenai besarnya peran dan partisipasi perempuan yang berpengaruh di berbagai lini kehidupan. Ia menegaskan bahwa sejarah telah membuktikan adanya banyak tokoh perempuan pada masa Nabi yang menjadi aktivis dan juga seorang saudagar.

“Sederet nama perempuan pada masa Nabi telah memberikan warna dan peran besar di zamannya. Kini, perempuan tetap mendapat tempat istimewa, bahkan disediakan karpet merah dan ruang khusus di berbagai ranah publik. Semoga dari kalangan Nasyiatul Aisyiyah akan lahir Khadijah-Khadijah baru, serta muncul Siti Walidah-Siti Walidah masa kini. Tetaplah istiqamah menjadi aktivis yang tangguh, sekaligus mampu mengelola keluarga dengan baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga berpesan agar dalam pelaksanaan Musykerda PDNA Lamongan diperhatikan dua hal penting. Pertama, perlu adanya peningkatan program pemberdayaan sumber daya manusia yang mencakup aspek keilmuan, keterampilan, dan skill.

“Program pemberdayaan sumber daya manusia harus menjadi program inti dalam Musykerda. Jika kita memiliki kompetensi yang jelas, maka kita akan mampu memenangkan persaingan,” tegasnya.

Sementara itu, poin kedua menurutnya adalah bahwa kolaborasi merupakan kunci kesuksesan dalam berorganisasi. Oleh karena itu, para aktivis harus memperkuat kerja sama, baik dengan pihak internal organisasi maupun eksternal, seperti instansi pemerintahan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lamongan, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Kita akan sukses jika memiliki banyak mitra kerja sama,” tuturnya.

Shodikin juga menyampaikan optimismenya bahwa Nasyiatul Aisyiyah akan terus eksis dan berkontribusi dalam mencerahkan peradaban, selama mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Saat ini kita hidup di era yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, program-program yang disusun harus benar-benar memperhatikan kesiapan menghadapi tantangan tersebut. Jika semua ini dilaksanakan dengan baik, maka Nasyiatul Aisyiyah akan tetap eksis di mana pun berada,” pungkasnya. (*)

Penulis Lyna Novianti Editor Ni’matul Faizah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments