Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) dibekali pemahaman tentang pentingnya penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) secara cerdas dan bijak.
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan literasi digital sekaligus membangun karakter siswa agar mampu memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab. Sosialisasi tersebut berlangsung di ruang kelas lantai 4 sekolah dan diikuti dengan antusias oleh para siswa pada Selasa (16/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, siswa Smamita mendapatkan wawasan mengenai pengertian AI dari mahasiswa Universitas Telkom Surabaya yang menggelar sosialisasi pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) kepada para siswa.
Pemaparan materi disampaikan oleh mahasiswa Telkom Surabaya, Eka Jasmine Octaviani. Ia menjelaskan pengertian AI, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta manfaat dan tantangan penggunaan teknologi AI, khususnya dalam kegiatan pembelajaran.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan praktik sederhana penggunaan AI sebagai alat bantu belajar. Para siswa diberikan pemahaman mengenai etika penggunaan AI agar teknologi ini tidak disalahgunakan, seperti dalam praktik plagiarisme atau ketergantungan berlebihan.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus upaya mendukung literasi digital di kalangan pelajar.
“Kami berharap siswa Smamita dapat memanfaatkan AI sebagai sarana pendukung belajar yang positif dan kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Program Studi S1 Informatika Universitas Telkom Surabaya, Yasinta Romadhona, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa AI merupakan teknologi yang dirancang untuk meniru kemampuan berpikir manusia. Saat ini, AI telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pertanian, kesehatan, dan industri.
Selain membahas manfaat AI, ia juga memaparkan sisi positif dan tantangan dalam penggunaannya.
“Dari sisi positif, AI dapat meningkatkan efisiensi dalam menggali informasi, membantu memahami materi, serta mendukung inovasi teknologi. Namun, penggunaan AI yang tidak bijak dapat menimbulkan ketergantungan dan mengurangi kemampuan berpikir kritis apabila digunakan secara berlebihan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa AI merupakan alat, bukan tujuan. Oleh karena itu, teknologi ini harus digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.
“AI sebaiknya dimanfaatkan sebagai alat bantu, bukan pengganti cara berpikir. Siswa juga diharapkan tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran dan etika,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir mahasiswa Universitas Telkom Surabaya lainnya, di antaranya M. Faruq Rantisi, Galang Ubaidillah, dan Josefania Tirsa Putri Immanuely.
Pihak sekolah mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa Universitas Telkom Surabaya dan berharap kerja sama serupa dapat terus berlanjut. Melalui sosialisasi ini, diharapkan siswa Smamita semakin siap dan bijak dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments