Search
Menu
Mode Gelap

Dari Jurnal ke Pengadilan: Kisah Asep, Alumnus UMM Jadi Hakim di Kepulauan Riau

Dari Jurnal ke Pengadilan: Kisah Asep, Alumnus UMM Jadi Hakim di Kepulauan Riau
Asep saat bertugas dalam Sidang Keliling. (Hassan/PWMU.CO)
pwmu.co -

Dunia peradilan seringkali menjadi muara akhir bagi lulusan hukum. Namun, siapa sangka jika profesi mulia sebagai hakim justru bukan cita-cita utama bagi Mohamad Asep, alumnus Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2016.

Kini, setelah lima bulan bertugas di Pengadilan Agama Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Asep justru menikmati dinamika dunia peradilan dengan berbagai perkara menarik yang ia tangani. Mulai dari harta bersama, waris, hingga kasus perceraian dengan persoalan unik seperti pencabutan hak asuh anak.

“Menjadi hakim bukan cita-cita awal saya. Dulu saya lebih tertarik di bidang akademik dan kepenulisan, karena sempat magang di Jurnal Ulumuddin,” ujarnya mengenang. “Tapi menjelang wisuda, ada informasi pembukaan formasi hakim. Dari situ muncul keinginan untuk mencoba. Seperti apa sih dunia peradilan, khususnya jadi hakim?”

Perjalanan Panjang Menuju Kursi Hakim

Lulusan tahun 2020 ini menempuh proses yang cukup panjang sebelum akhirnya dilantik sebagai hakim. Ujian skripsinya pun dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19. Setelah lulus, ia melanjutkan magang di Jurnal Ulumuddin selama tiga bulan sambil mempersiapkan diri mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Dari Jurnal ke Pengadilan: Kisah Asep, Alumnus UMM Jadi Hakim di Kepulauan Riau
Asep menjadi Hakim di Kepulauan Riau. (Hassan/PWMU.CO)

Tak hanya itu, ia juga menempuh Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). “Saya dua kali ikut tes CPNS di Jakarta, mulai dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sampai Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Waktu SKB, ada dua sesi wawancara—kompetensi dan bahasa Inggris,” tutur Asep.

Usahanya berbuah hasil. Ia lolos sebagai CPNS dengan formasi Analis Perkara Peradilan (APP), dan ditempatkan di Pengadilan Agama Natuna selama hampir dua tahun. Formasi APP angkatan 2021 ini memang diproyeksikan untuk menjadi calon hakim.

Setelah berstatus PNS, Asep kembali mengikuti seleksi lanjutan calon hakim yang mencakup tes bidang Pengadilan Agama dan psikotes. Ia kemudian menjalani magang calon hakim di Pengadilan Agama Kota Malang selama sekitar satu tahun tiga bulan. Barulah setelah itu, ia resmi bertugas sebagai hakim di Pengadilan Agama Tanjung Balai Karimun.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Daerah ini cukup padat, jadi perkaranya variatif sekali. Tapi justru di situ menariknya. Banyak hal baru yang bisa saya pelajari setiap hari,” katanya.

Pesan untuk Mahasiswa UMM

Di akhir perbincangan, Asep menyampaikan pesan untuk mahasiswa dan alumni UMM agar terus meningkatkan kapasitas diri.

“Fokuslah untuk meningkatkan kualitas diri agar benar-benar layak menjalani profesi apa pun, baik sekarang maupun nanti,” tuturnya. “Asah terus critical thinking dan gunakan kemampuan itu dalam berbagai aspek kehidupan.”

(*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments