Search
Menu
Mode Gelap

Didikan Tauhid Membentuk Karakter Islami

Didikan Tauhid Membentuk Karakter Islami
Moh. Hilman Sueb. (Istimewa/PWMU.CO)
Oleh : Moh. Helman Sueb Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat–Lamongan
pwmu.co -

Tauhid secara sederhana berarti meng-Esakan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, baik dalam aspek Rububiyah meyakini bahwa Allah satu-satunya yang mengatur alam semesta maupun Uluhiyah, yaitu meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

Didikan tauhid memiliki peran besar dalam membentuk karakter Islami, sebagaimana karakter menurut KBBI adalah tabiat atau akhlak yang membedakan seseorang. Tauhid menjadi fondasi munculnya sikap sabar, ikhlas, disiplin, dan ketundukan kepada Allah.

Pentingnya penanaman tauhid tercermin dalam firman Allah pada QS. Al-Baqarah 133 ketika Nabi Ya‘qub bertanya kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab akan tetap menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Kekhawatiran Nabi Ya‘qub bukan pada harta atau jabatan, tetapi masa depan akidah anak keturunannya. Hal ini menunjukkan bahwa tauhid adalah perkara paling pokok dalam kehidupan.

Pada masa Jahiliyah, bangsa Arab menyembah patung yang mereka anggap dapat melindungi atau mengubah nasib. Ketergelinciran dalam syirik membuat karakter mereka rusak dan jauh dari nilai-nilai kebenaran karena bergantung pada sesuatu yang tidak mampu mencipta dan menolong. Sebaliknya, orang beriman yang bertauhid akan memiliki akhlak mulia dan terhindar dari kemusyrikan.

Luqmanul Hakim juga mengingatkan anaknya agar tidak mempersekutukan Allah, sebagaimana dalam QS. Luqman 13:

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Sesungguhnya mempersekutukan Allah itu benar-benar kezaliman yang besar.” Nasehat ini menunjukkan bahwa syirik akan merusak karakter dan menjauhkan manusia dari fitrah kebaikan. Karena itu, anak perlu dibekali dengan pendidikan tauhid untuk memiliki keteguhan iman dan akhlak yang benar.

Pendidikan tauhid dapat ditanamkan melalui pembelajaran yang benar, pembiasaan ibadah, keteladanan guru, serta lingkungan yang religius. Didikan tauhid mampu menumbuhkan kejujuran, disiplin, tanggung jawab, keteguhan moral, kecerdasan emosional, serta mencegah seseorang dari tindakan kekerasan dan penyimpangan. Ia juga menjadi benteng dari pengaruh negatif lingkungan serta mendorong seseorang untuk berperan positif dalam masyarakat melalui amal yang bermanfaat.

Di era digital yang penuh tantangan, pendidikan tauhid tetap sangat relevan. Tauhid bukan hanya materi teori dalam pengajian, tetapi fondasi kokoh untuk membentuk generasi Muslim yang berkarakter, kuat iman, dan siap menghadapi perubahan zaman. Dengan demikian, didikan tauhid merupakan langkah strategis dalam membangun karakter Islami yang autentik dan berkelanjutan. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments