
PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen melaksanakan rapat dengan orangtua atau wali peserta didik kelas X dan XI pada hari Sabtu (21/6/2025). Kegiatan rapat tersebut dilaksanakan di Aula KH Mas Mansur Kampus 1 mulai pukul 08.00 WIB untuk penerimaan hasil belajar peserta didik kepada orangtua atau walinya.
Aula KH Mas Mansur dapat menampung sekitar 500 orang dalam kapasitasnya. Penerimaan hasil belajar kelas X dan XI dilaksanakan dalam dua sesi, mulai pukul 08.00–10.00 WIB untuk kelas X semua konsentrasi keahlian, dilanjutkan pada pukul 11.00–13.00 WIB penerimaan hasil belajar untuk kelas XI semua konsentrasi keahlian, termasuk yang sedang melaksanakan program pembelajaran Praktik Kerja Lapangan.
Rapat penerimaan hasil belajar ini dipimpin langsung oleh Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Bapak Moch. Arief Luqman Hakim MPd, yang didampingi oleh Bapak dan Ibu Wakil Kepala Sekolah. Ibu Ivayanti Maysarah ST selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum membuka kegiatan rapat sekaligus membantu Kepala Sekolah dalam penyampaian materi.
Kegiatan diawali dengan qultum yang disampaikan oleh Bapak Rouffurroji SPdI dengan tema “Menjadi Generasi yang Berakhlak Mulia.” Beliau menjelaskan pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana sikap positif dapat memengaruhi lingkungan sekitar.
“Kami juga berharap kepada peserta didik, dengan dukungan orangtua, dapat menjadikan karakternya tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat nilai-nilai keagamaannya.”
Seusai qultum, Bapak Kepala Sekolah memimpin kegiatan rapat penerimaan hasil belajar yang diawali dengan duka mendalam atas meninggalnya Bapak Suharno, tenaga kependidikan di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen pada bidang kerja Laboran Teknik Alat Berat. Kepala Sekolah menyampaikan kepada orangtua/wali peserta didik untuk mendoakan almarhum dan memaafkan kesalahannya selama bergaul.
Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan dekat dengan peserta didik karena sifat momong, mendidik, dan pembinaannya, sehingga peserta didik menganggapnya sebagai sosok bapak di sekolah.
Rapat diawali dengan pemahaman pentingnya kerja sama antara orangtua dan sekolah dalam membentuk akhlak peserta didik. “Bapak dan Ibu, apakah di antara panjenengan ada yang memiliki anak lebih dari 10?” tanya Kepala Sekolah.
“Di sekolah, guru kami ada yang punya ‘anak’ sampai 36. Tentu bisa dibayangkan betapa repot dan susahnya membimbing, membina, serta mendidik anak sebanyak itu, di mana diampu oleh satu orang guru yang disebut wali kelas,” lanjut Kepala Sekolah.
Beliau juga menekankan bahwa keberhasilan dalam membina peserta didik harus didukung oleh kerja sama antara sekolah dan keluarga, karena pembentukan karakter sejatinya dimulai dari lingkungan keluarga.
Beliau juga menjelaskan bahwa penentuan kenaikan atau tinggal kelas bagi peserta didik tidak bersifat subjektif dari guru. Semua ditentukan berdasarkan persyaratan kenaikan kelas yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan dan telah dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Penilaian perkembangan belajar peserta didik dilakukan melalui rapat pleno yang dihadiri oleh semua guru mata pelajaran.
“Putra-putri Bapak dan Ibu sekalian bisa ditentukan naik kelas atau tinggal kelas berdasarkan persyaratan, antara lain: menyelesaikan seluruh program pembelajaran selama dua semester (nilai lengkap, tidak kosong), nilai sikap sekurang-kurangnya baik, nilai ekstrakurikuler wajib Hizbul Wathan (HW) minimal baik, tidak memiliki lebih dari tiga mata pelajaran yang capaian pembelajarannya di bawah KKTP dalam dua semester, serta kehadiran minimal 90 persen (ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 24 hari dalam satu tahun),” tegas Kepala Sekolah.
Penerimaan hasil belajar peserta didik, baik kelas X maupun kelas XI, dilakukan oleh wali kelas masing-masing. Kepala Sekolah menegaskan bahwa semua orangtua atau wali peserta didik berhak mengetahui hasil belajar putra-putrinya selama satu tahun ajaran.
“Rapor hari ini akan kita bagikan semuanya kepada panjenengan, meskipun masih ada administrasi yang belum terselesaikan. Harapannya, Bapak dan Ibu bisa memastikan perkembangan belajar putra-putrinya, sekaligus bisa mendukung tujuan belajarnya di sekolah dengan terus memotivasi dan memantau lingkungan bermainnya,” ucap Kepala Sekolah. (*)
Penulis Syaiful Efendi Editor M Tanwirul Huda


0 Tanggapan
Empty Comments