Masa libur semester ganjil dimanfaatkan secara produktif oleh siswa SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas). Sebanyak 40 siswa dari kelas 2 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan English Camp di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, Senin–Kamis (22–25/12/2025) ini diikuti oleh siswa bersama tim Class International Program (CIP) SD Muhlas serta guru pendamping. Bertempat di Kyarra Camp, kegiatan ini menggandeng lembaga pendidikan bahasa Inggris Cell (Center of English Learning) sebagai mitra pembelajaran.
English Camp secara resmi dibuka oleh Kepala SD Muhlas, Mursiah MPd. Dalam sambutannya, ia memberikan motivasi kepada para peserta agar mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan kegembiraan.
“Anak-anak hebat SD Muhlas harus selalu semangat dan bahagia belajar bahasa Inggris bersama tim Cell dari Kediri,” ujarnya.
Mursiah juga menekankan pentingnya menjaga nama baik sekolah, orang tua, dan diri sendiri selama mengikuti kegiatan di luar kota.
“Disiplin, peduli lingkungan, mandiri, percaya diri, serta memiliki integritas yang tinggi. Ikutilah setiap instruksi yang diberikan. Jangan takut salah, karena belajar itu dimulai dari tidak bisa menjadi bisa,” pesannya.
Ketua Majelis Kader Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya ini berharap program tahunan English Camp terus berkembang dan memberi dampak positif bagi pembelajaran di sekolah.
“Semoga melalui kegiatan ini, para siswa semakin mahir berbahasa Inggris, sehingga kelak menjadi generasi yang berwawasan global dan tetap berkarakter serta berakhlak mulia,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan, Tri Astutik SPd, menjelaskan bahwa English Camp tahun ini mengusung tema “Exploring the World with English”. Tema tersebut diharapkan mampu memperluas wawasan siswa sekaligus meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka.
“Kerja sama SD Muhlas dengan lembaga Cell ini sudah berjalan selama tiga tahun. Bahkan, beberapa tutor sudah cukup akrab dengan para siswa,” tuturnya.
Selama empat hari, para siswa mendapatkan materi bahasa Inggris yang dikemas secara menyenangkan dan menekankan praktik langsung, seperti placement test, fun introduction, vocabulary and expressions, speaking, conversation, English games, hingga training for farewell party.
Tak hanya fokus pada kemampuan bahasa, kegiatan ini juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, mulai dari pembinaan akhlak, murajaah dan tartil Al-Qur’an, hingga pelaksanaan salat berjamaah.
“Didukung tutor yang berpengalaman, komunikatif, serta fasilitas yang lengkap, membuat siswa merasa nyaman dan mengikuti kegiatan dengan penuh keceriaan,” tambah Tri Astutik yang akrab disapa Ustadzah Tri.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh peserta diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, baik dengan sesama peserta, guru, maupun kakak pembina.
“Dengan kalimat sederhana dan kosakata sehari-hari. Salah tidak apa-apa, yang terpenting berani berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris,” imbuhnya.
Sejak hari pertama, para siswa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, bahkan hingga sesi malam hari.
“Semoga selama empat hari ini para siswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan bahagia dan senantiasa diberi kesehatan serta kekuatan hingga kembali ke Surabaya,” tutup Ustadzah Tri. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments