
PWMU.CO- Faizin lahir di desa Tunjung Mekar Kalitengah pada tanggal 1 Agustus 1963. Ia anak 8 dari 10 bersaudara. Ia putra dari Ahmad dan Atemah
Riwayat pendidikannya dilalui di SD Negeri Tunjungmekar Kalitengah, SMP PGRI Tunjungmekar Kalitengah dan SMA Muhamadiyah 5 Karanggeneng.
Pernikahannya dengan Umaroh dikaruniai tiga anak yaitu Fiki Qur’ani, Nidhom Hidayatullah dan Lailah Puspitasari
Faizin adalah aktifis tulen. Ia berangkat dari Pemuda Muhammadiyah. Kemudian memimpin Ranting Muhammadiyah Tunjungmekar. Ditingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Faizin dua periode menjabat sebagai Sekretaris. Selanjutnya menjabat Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalitengah periode 2005-2010 dan periode 2010-2015.
Faizin termasuk salah satu perintis berdirinya MTs Muhammadiyah 26 Kalitengah pada saat itu. MTs yang didirikan itu merupakan Amal Usaha Muhammadiyah bidang Pendidikan satu satunya yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalitengah.
Dengan beberapa anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalitengah., ia harus mencari dana untuk keberlangsungan madrasah ini. Bahkan Faizin harus rela bertahun tahun menjadi guru tanpa gajian. Mengingat murid yang bersekolah tidak dipungut biaya.
Bagi Faizin, medan perjuangan yang berat tidak menyurutkan semangat untuk terus mencerahkan masyarakat.
Ia menjadi Guru MTs Muhammadiyah 26 Kalitengah mulai berdiri sampai tahun 2011 setelah mempunyai guru pengganti.
Waktu menjabat sbg ketua cabang yg pertama beliau bersama pengurus PCM berjuang mencari dana utk membangun masjid cabang .dan akhirnya berhasil di bangun masjid cabang yg di beri nama Al-Akbar
Umaroh istri Faizin mengungkakan bahwa suaminya itu berjuang tanpa pamrih. Karena selama mengajar di MTs Muhammadiyah tidak digaji. Hal ini mengingat murid muridnya tidak dipungut biaya.
Ditambahkan Umaroh bahwa suaminya selalu mengutamakan kepentingan umum atau sosial daripada kepentingan pribadi
Umaroh menilai, bahwa semangat suaminya luar biasa dalam beorganisasi Muhammadiyah .
Bagi Faizin menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar adalah satu prinsip dalam perjuanganya selama ini.
“Alhamdulillah berkat perjuangannya Muhammadiyah Kalitengah telah berkembang,” ujar aktifis Aisyiyah ini.
Sementara itu Abdul Manaf adik bungsunya menjelaskan kalau Kakaknya adalah seorang pejuang yang memiliki semangat tinggi. Ia tegas dalam mempertahankan prinsip tapi juga lentur
“Semangat berjuangnya dan jiwa ikhlasnya perlu kita teladani,” ujar pengusaha konfeksi yang tinggal di Turi ini
Pejuang tak kenal lelah ini wafat pada tanggal 22 Juli 2021 di RSM Lamongan karena wabah Covid 19. Jenazahnya dimakamkan secara protokol kesehatan di TPU desa Tunjungmekar Kalitengah Lamongan. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan


0 Tanggapan
Empty Comments