Search
Menu
Mode Gelap

Gelar Karya P5 SMAS Muha Genteng Usung Tema Kearifan Lokal

Gelar Karya P5 SMAS Muha Genteng Usung Tema Kearifan Lokal
pwmu.co -
Tampilan busana paling heboh dari kelas X.2 di gelar karya P5 SMA Muha Genteng. (Alib/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di akhir semester genap SMAS Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi mengusung tema kearifan lokal.

Kegiatan P5 untuk seluruh kelas X dilaksanakan pada Kamis (12/6/2025) yang ditempatkan di masing-masing kelas untuk saling beradu kreatifitas sesuai tema yang telah ditentukan dan akan dinilai oleh bapak ibu guru yang berkompeten di bidangnya.

Busana Kesenian Lokal

Setelah sembilan hari seluruh peserta didik kelas XI dan kelas X berjibaku dengan kegiatan Sumatif Akhir Semester (SAS) yang diawali mulai Senin (26/5/2025) lalu, dan baru berakhir pada Rabu (11/6/2025).

Sempat mundur beberapa hari yang dikarenakan berbenturan dengan hari libur nasional, sehingga yang seharusnya SAS sesuai jadwal hanya dua minggu menjadi tiga minggu, namun pada gelar karya P5 semua siswa tampak begitu bersemangat dalam mengekpresikan ide-ide kreatifnya, baik lewat pemakaian busana daerah maupun jenis masakan lokal yang ditampilkan.

Hiasan di masing-masing kelas tampak beraneka ragam, bahkan dari kelas X.2 untuk busana menampilkan pakaian kesenian lokal berupa jaranan buto untuk murid laki-laki, dan busana gandrung untuk murid perempuan sebagai icon, sedang teman lainnya berbusana hitam-hitam menselaraskan pakaian iconnya.

Suasana rias terheboh dari kelas X.5 saat gelar karya P5 SMA Muha Genteng. (Alib/PWMU.CO)

Beraneka Masakan Banyuwangi Ditampilkan

Bukan hanya busana yang ditampilkan untuk mendapat nilai baik, tapi seluruh siswa juga menampilkan beraneka jenis makanan berat dan ringan khas Banyuwangi sesuai dengan tema yang diusung yaitu kearifan lokal.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Makanan berat ada pecel pitik yaitu ayam dimasak secara utuh dibumbui parutan kepala dengan sentuan kuah pedas keasaman, nasi tempong yaitu semacam nasi lalapan yang menonjolkan sambel mentah dengan lauk tempe, tahu, sayuran, dan ikan asin sebagai ciri khas lauknya.

Untuk makanan ringan hampir semua makanan khas Banyuwangi ditampilkan ada shumping, bubur merah, cenil singkong, lanun suatu olahan tepung beras dan tapioka diwarnai dengan jerami padi ketan yang dibakar, budaya ndog-ndokan (telur yang ditancapkan di kedebug pisang dengan hiasan tertentu), sale pisang kering, ketan berbalur bubuk kacang tanah.

“Anak-anak khususnya kelas X tampak begitu ceria pagi ini, mungkin setelah kegiatan SAS kemarin membuat mereka lepas tanpa beban belajar lagi,” ujar Ferry Fuad Fadillah SSos, selaku wali kelas X.2 yang anak-anaknya tampil busana paling heboh.

Gelar karya P5 kelas X berakhir pukul 11.00 WIB setelah diadakan penilaian oleh para guru yang ditugasi selanjutnya para murid membersihkan dan menata kelas masing-masing sebelum meninggalkan kelas.(*)

Penulis Abdul Muntholib Editor Zahrah Khairani Karim

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments