Search
Menu
Mode Gelap

Gelar Pelatihan SPAB, MDMC Rayon 4 Jatim Cetak Fasilitator Kebencanaan

Gelar Pelatihan SPAB, MDMC Rayon 4 Jatim Cetak Fasilitator Kebencanaan
pwmu.co -
Ketua MDMC Jember, Farud SPd menyampaikan materi kebencanaan (Agus Hilda/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muhammadiyah, yang dikenal sebagai pelopor dalam bidang pendidikan, juga menaruh perhatian besar pada keselamatan di lingkungan pendidikan. Guru sebagai salah satu tonggak utama pendidikan diharapkan memahami prinsip-prinsip keselamatan, terutama saat mengajar di sekolah.

Untuk mendukung hal ini, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jember bekerja sama dengan MLH-PB Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Pelatihan berlangsung sejak Jumat malam (29/11/2024) hingga Minggu sore (1/12/2024) di SMA Muhammadiyah 3 Jember.

Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai wilayah, yaitu MDMC Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Sidoarjo. Acara juga dihadiri oleh MDMC Wilayah Jawa Timur, Koordinator Bidang LRB PDM Jember drh Puput Rijalu, Perwakilan PDA Jember dr Fitriana Putri, serta Kepala SMA Muhammadiyah 3 Jember, Sony Bakhtiar SE SPd.

Tujuan Pelatihan SPAB

Pelatihan ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan Pengetahuan
    Memberikan pemahaman tentang kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana.
  2. Mencetak Fasilitator
    Melahirkan fasilitator yang memahami konsep SPAB dan mampu mengaplikasikannya di lingkungan sekolah.
  3. Mengajarkan Tiga Pilar SPAB
    Memahami dan menerapkan tiga pilar utama SPAB:
    • Penyediaan fasilitas sekolah yang aman.
    • Pengembangan perilaku kesiapsiagaan dengan manajemen bencana.
    • Pendidikan tentang pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Perubahan Perspektif Penanggulangan Bencana

Wakil Ketua MLH-PB PWM Jawa Timur, Rosi N Hendrawan ST MT, menekankan pentingnya perubahan perspektif dalam penanggulangan bencana.

“Pendekatan terhadap bencana kini beralih dari respons pascabencana ke pengurangan risiko bencana. Kerentanan sering kali muncul pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang belum memiliki kemampuan memadai dalam penanggulangan bencana. Oleh karena itu, Muhammadiyah memprioritaskan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, seperti sekolah, rumah sakit, dan masjid, untuk memperkuat kesiapsiagaan di semua lini,” jelas Rosi.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Harapan dan Dukungan Sinergis

Dalam sambutannya, drh Puput Rijalu menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini.

“Selamat menjalani pelatihan. Saya berharap hasilnya dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Besar harapan saya agar majelis Dikdasmen dan MPKU selalu dilibatkan sehingga sinergitas dapat terjalin dengan baik,” ujarnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi Muhammadiyah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan tangguh menghadapi bencana.

Penulis Khoirul Fahri Arrijal Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments