PWMU.CO — Sebuah inisiatif kemanusiaan yang menyentuh hati tengah dijalankan oleh SMK Muhammadiyah 1 Blitar, Kamis (7/8/2025). Dengan kolaborasi bersama MDMC Kabupaten Blitar dan Ambulans Masjid Al-Mutaqqin Kesamben Blitar, mereka hadir memberikan solusi bagi orang tua siswa yang terkena stroke agar memperoleh perawatan layak di Panti Lansia Al-Hikmah Bendelonje, Talun, Blitar.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata kepedulian lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan terhadap kondisi keluarga siswa yang terdampak situasi darurat kesehatan.
SMK Muhammadiyah 1 Blitar berdiri sejak 2012 yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto nomor 3, Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Sekolah ini mengedepankan pendidikan vokasi dengan jurusan unggulan Asisten Keperawatan dan Farmasi Klinis dan Komunitas.
MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Kabupaten Blitar sebagai representasi layanan kemanusiaan Muhammadiyah di bidang kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana, memiliki pengalaman luas dalam merespons situasi darurat, termasuk layanan medis dan evakuasi.
Sementara itu, Ambulans Masjid Al-Mutaqqin Kesamben Blitar menyediakan layanan transportasi medis cepat dan sinergis, khususnya dalam situasi darurat kesehatan.
Kolaborasi ini menyentuh kebutuhan mendesak. Ketika seorang orang tua siswa SMK Muhammadiyah 1 Blitar mengalami stroke dan membutuhkan perawatan berkelanjutan, sementara di sisi lain anaknya harus melanjutkan sekolah, ketiganya bahu-membahu menyediakan rujukan, evakuasi, dan penempatan di panti lansia yang sesuai.
Ambulans Masjid Al-Mutaqqin siap mengantar pasien dari rumahnya di Wates, Kabupaten Blitar, berbatasan dengan Kabupaten Malang, ke panti lansia. Sementara MDMC membantu pendampingan dan proses evakuasi.
SMK Muhammadiyah 1 Blitar, di sisi lain, memfasilitasi komunikasi dengan pihak keluarga siswa, administrasi di panti, serta memberikan dukungan moral dan jaringan bantuan lebih lanjut.
Langkah ini tak hanya meringankan beban keluarga, tetapi juga mencerminkan nilai keislaman dan kemanusiaan yang diusung oleh Muhammadiyah: saling tolong, berbagi, dan menjaga martabat manusia. Muhammadiyah hadir tetap memberikan solusi.
Inisiatif semacam ini penting sebagai referensi bagi lembaga lain dalam membangun sistem kepedulian sosial yang konkret dan bermanfaat.
Harapannya, model sinergi antarlembaga sekolah, layanan medis, dan organisasi kemanusiaan ini bisa dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya di Blitar, tetapi juga di seluruh Jawa Timur.
Ariefudin Widhianto MPd Kepala SMK Muhammadiyah 1 Blitar mengungkapkan bahwa dengan begitu, tak ada lagi keluarga terdampak stroke yang merasa terbengkalai, karena selalu ada “papan penjagaan” yang siap menampung, merawat, dan memuliakan lansia di tengah situasi sulit.


0 Tanggapan
Empty Comments