Guest Teacher dari Amerika Serikat, Brianna Baffour Adu-Kyei, mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan Surabaya pada Selasa (25/11/2025). Kunjungan edukatif ini menjadi bagian dari program internasional yang difasilitasi SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) untuk memperkenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia kepada para pendidik dari luar negeri.
Setibanya di kawasan Tugu Pahlawan, Brianna mendapat penjelasan mengenai latar belakang pertempuran heroik 10 November 1945—peristiwa penting yang menjadikan Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Melalui tur museum, ia menyimak berbagai diorama, arsip perjuangan, hingga rekaman suara Bung Tomo yang membakar semangat arek-arek Suroboyo.
Brianna mengungkapkan kekagumannya terhadap keberanian para pahlawan dan semangat perjuangan masyarakat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Menurutnya, kisah heroik 10 November menghadirkan pelajaran berharga tentang keteguhan, solidaritas, dan pengorbanan yang relevan bagi generasi muda di seluruh dunia.
Kunjungan ini juga memperluas wawasan Brianna tentang sejarah Indonesia yang sebelumnya hanya ia ketahui secara umum.
“Melihat langsung lokasi bersejarah dan mendengarkan penjelasan tentang pertempuran sengit 10 November membuat saya semakin memahami karakter bangsa Indonesia yang kuat, berani, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Sebagai pengajar internasional, ia menilai kegiatan semacam ini sangat bermanfaat karena memperkaya pemahaman tentang budaya dan sejarah Indonesia, sehingga memberikan perspektif lebih luas saat berinteraksi dengan siswa.
Kegiatan ditutup dengan refleksi singkat di area monumen. Brianna menyampaikan kekagumannya terhadap Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan berharap kunjungan tersebut dapat menginspirasi siswa untuk terus menghargai sejarah bangsanya.
Selain belajar sejarah di Tugu Pahlawan, Brianna bersama guru Smamita juga mengunjungi kawasan Kota Lama di sekitar Jembatan Merah Surabaya untuk menikmati suasana kota dan melihat bangunan tua bersejarah. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi dalam mengajar serta memperkuat pertukaran budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat. (*)
0 Tanggapan
Empty Comments