Belum genap sepekan, guru SMA Muhammadiyah (SMA Muha) Genteng Banyuwangi, Ariya Ermiles, M.Pd., kembali menorehkan prestasi membanggakan. Ia meraih Juara 1 Lomba Cipta dan Baca Puisi pada ajang Gempita Award 2025 tingkat Kabupaten Banyuwangi.
Melalui akun resmi Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi, Jumat (31/10/2025), diumumkan tiga pemenang Gempita Award 2025 yang selanjutnya akan mewakili Kabupaten Banyuwangi di tingkat provinsi.
Gempita Award merupakan program tahunan yang dirancang untuk mengapresiasi praktik unggul Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dalam membangun satuan pendidikan. Ajang ini menjadi ruang inovasi, ide, dan refleksi bagi para GTK Jawa Timur untuk menampilkan karya profesional yang berdampak.
Program ini bukan sekadar kompetisi, tetapi gerakan pembelajaran publik berbasis karya. Gempita memiliki empat kategori lomba, yakni Art (paduan suara, penyanyi solo, band, tari kreasi, desain fesyen, cipta dan baca puisi), Sport (voli, tenis lapangan, bulu tangkis, senam kreasi), Leadership (pengawas kreatif, kepala sekolah inovatif, guru impresif, tenaga kependidikan dedikatif), serta Science Tech (guru SMA, guru SMK, dan guru SLB).
Dua Prestasi dalam Sepekan
Dalam waktu kurang dari sepekan, Ariya berhasil meraih dua prestasi di bidang yang sama, yakni puisi. Prestasi pertama adalah Juara 2 Lomba Baca Puisi Liga Puisi Jawa Pos Radar Banyuwangi pada Selasa (29/10/2025). Prestasi kedua, Juara 1 Cipta dan Baca Puisi Gempita Award 2025 Kabupaten Banyuwangi, diumumkan oleh Kacabdin pada Jumat (31/10/2025), setelah melalui proses penilaian selama satu bulan.
Kepala SMA Muha Genteng, Hj. Ani Sudarmi, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian tersebut.
“Semoga ini menjadi pertanda baik di awal masa tugas saya sebagai kepala sekolah baru, sekaligus menjadi pemantik semangat bagi seluruh guru agar terus berprestasi di bidang masing-masing untuk mengharumkan nama sekolah,” ujarnya dalam rapat persiapan TKA.
Bersama dua juara lainnya, yakni Slamet Ariwibowo (SMAN 1 Muncar) sebagai juara 2 dan Rita Rizki Utami (SMAN 1 Giri) sebagai juara 3, Ariya akan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
Berikut penggalan puisi karya Ariya Ermiles yang berjudul Pelopor Perubahan Itu Adalah Kita:
Mendesir ragaku ketika kucumbu bayang-bayang kalbu
Melihatmu turun secepat kilat menyambar tulang-tulang yang rapuh
Berjalan menjelajahi angka dalam kata-kata
Tanpa hiraukan bau anyir dan kecut keringat
Kata yang dulu dibanggakan tergerak, bergerak, menggerakkan
Kini menjadi sajak usang dimakan rayap-rayap keresahan
Jejaknya pun hilang disapu angin topan
Kata yang dulu digaungkan guru sebagai pelopor perubahan
Kini berhamburan mencari-cari kebenaran dalam lubuk hati yang paling dalam
Adakah sisa merdeka belajar dalam langkah yang masih ragu,
Dalam langkah yang tertatih butuh pegangan…
Capaian ini menjadi bukti bahwa dedikasi guru tidak hanya tercermin dalam ruang kelas, tetapi juga melalui karya sastra yang menginspirasi.


0 Tanggapan
Empty Comments