Search
Menu
Mode Gelap

Haikal Arsyad, Qori’ Muda Berprestasi yang Jadi Muadzin di Usia 10 Tahun

Haikal Arsyad, Qori’ Muda Berprestasi yang Jadi Muadzin di Usia 10 Tahun
Haikal Arsyad, Qori Muda Berprestasi yang Jadi Muadzin di Usia 10 Tahun. (Dok. Pribadi/PWMU.CO)
pwmu.co -

Di usianya yang baru sepuluh tahun, Haikal Arsyad Azhari telah menunjukkan semangat luar biasa dalam mendalami seni baca al-Qur’an.

Lahir di Lamongan pada 19 Februari 2015, putra dari pasangan Moh. Zahri dan Zuli Setiawati ini dikenal sebagai anak yang penyabar, taat beragama, serta mudah bergaul dengan teman-temannya.

Haikal tinggal di Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Lamongan. Ia menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 5 Klagen, setelah sebelumnya belajar di TK ABA Klagen.

Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, Haikal telah menorehkan sejumlah prestasi membanggakan. Di antaranya, Juara 2 MTQ Porseni Kecamatan Maduran 2025 dan Juara 3 Adzan OSAMA Cabang Pangkatrejo 2025.

Selain mahir membaca al-Qur’an dengan tartil dan suara merdu, Haikal juga memiliki bakat di bidang menyanyi dan pidato (pildacil). Tak heran bila ia kerap tampil di berbagai kegiatan sekolah maupun keagamaan.

“Motivasi Haikal belajar seni baca al-Qur’an adalah ingin selalu dekat dengan Allah,” tutur sang ibu dengan nada haru.

Keseharian Haikal menunjukkan keteladanan yang jarang ditemui di usianya. Ia rajin berjamaah lima waktu di masjid, bahkan dikenal sebagai muadzin cilik di Masjid Ranting Klagen.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Menurut kedua orang tuanya, Haikal adalah anak yang bertanggung jawab, lucu, dan sangat penurut baik kepada guru maupun orang tua.

Kabar terbaru, Haikal dipercaya menjadi pembaca al-Qur’an dalam acara resepsi pernikahan di desanya. Ia membacakan Surat An-Nisa’ ayat 1 dan Ar-Rum ayat 21 dengan penuh penghayatan. Yang membuat banyak orang terharu, Haikal tampil dalam kondisi belum sepenuhnya pulih pascaoperasi dari rumah sakit.

“Kami bangga dan terharu. Walau masih sakit, Haikal tetap semangat dan bertanggung jawab menyelesaikan amanahnya,” ungkap orang tuanya.

Di sela aktivitasnya, Haikal masih sempat menekuni hobinya memancing, kegiatan sederhana yang menenangkan baginya. Ia bercita-cita menjadi ustadz, agar dapat mengajarkan al-Qur’an dan kebaikan kepada banyak orang.

Sebuah keteladanan dari qori cilik yang membuktikan bahwa semangat mencintai al-Qur’an tak mengenal usia, bahkan tak terhenti oleh sakit. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments