Search
Menu
Mode Gelap

Halalbihalal SMAS Muha Genteng Momen Permintaan Maaf Guru dan Murid

Halalbihalal SMAS Muha Genteng Momen Permintaan Maaf Guru dan Murid
pwmu.co -
Suasana halal bihalal SMAS Muha saat para siswa saling bejabat tangan dengan bapak guru dan karyawan. (Alib/PWMU.CO)
Suasana halal bihalal SMAS Muha saat para siswa saling bejabat tangan dengan bapak guru dan karyawan. (Alib/PWMU.CO)

PWMU.CO – Hari pertama masuk sekolah setelah libur Ramadan di SMAS Muhammadiyah 2 (SMAS Muha) Genteng, Banyuwangi, Rabu (09/04/2025), dibuka dengan kegiatan halalbihalal sebagai momen saling memaafkan antara guru, karyawan, dan seluruh siswa dari kelas X hingga kelas XII. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Alumni yang menjadi pusat kegiatan keagamaan sekolah.

Sebelum acara inti dimulai, pada pukul 06.30 WIB para siswa melaksanakan salat dhuha berjamaah. Namun, kegiatan rutin seperti membaca al Quran dan kultum bergilir tidak dilaksanakan karena fokus pada kegiatan halal bihalal. Usai salat dhuha, tepat pukul 07.00 WIB, acara dimulai dan dipandu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Arif Imam Subhi dengan susunan acara meliputi pembukaan, tausiyah singkat, sambutan kepala sekolah, penutup, serta salam-salaman antara guru, karyawan, dan siswa.

Suasana Halalbihalal

Siswi SMAS Muha memeluk ibu guru pada saat halal bihalal hari pertama. (Alib/PWMU.CO)
Siswi SMAS Muha memeluk ibu guru pada saat halal bihalal hari pertama. (Alib/PWMU.CO)

Tausiyah disampaikan oleh Nur Hariri yang mengisahkan keteladanan Khalifah Umar bin Abdul Azis dan anaknya, Abdul Malik. Dalam kisah tersebut, Umar merasa sedih melihat anaknya mengenakan pakaian lusuh di tengah masyarakat yang merayakan Idulfitri dengan pakaian baru. Namun, sang anak menanggapi dengan keteguhan hati bahwa keridhaan Allah lebih penting daripada penampilan. Hariri menekankan hikmah dari cerita ini bahwa ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan bahwa kebutuhan akhirat lebih penting daripada kebutuhan duniawi.

Kepala SMAS Muha Genteng, Suharyono dalam sambutannya menyampaikan ucapan “Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal ya kariim” dan memohon maaf lahir batin kepada seluruh siswa. Ia mengingatkan bahwa Ramadan adalah bulan pembinaan mental dan Syawal menjadi momentum peningkatan kebaikan.

“Setelah ini, perilaku kalian harus lebih baik dari bulan kemarin, baik dari segi belajar, kehadiran, maupun kedisiplinan,” pesannya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Acara diakhiri dengan salam-salaman, di mana siswa laki-laki bersalaman dengan bapak guru dan karyawan, sedangkan siswa perempuan bersalaman dengan ibu guru dan karyawati. Setelah itu, seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing untuk membersihkan ruang kelas sebagai persiapan pembelajaran esok hari. (*)

Penulis Abdul Muntholib Editor Amanat Solikah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments