
PWMU.CO – Sudah menjadi komitmen Muhammadiyah untuk membawa misi Islam berkemajuan. Nah apa itu berkemajuan? Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid memberi contoh sederhana perilaku berkemajuan.
Menurutnya, salah satu ciri generasi berkemajuan adalah toiletnya bersih. “Saya tadi sempat keliling ke Perguruan Muhammadiyah Takeran–sebutan lain Desa Takerharjo. Yang pertama kali saya tuju adalah toilet. Dan alhamdulilah semua toiletnya bersih,” ungkapnya di hadapan peserta dan penggembira pada acara Pembukaan Musyawarah Ranting ke-10 PRM Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Senin (12/12).
(Berita terkait: Muhammadiyah Takerharjo, Ranting yang Komplit di Usia Setengah Abad)
Indikator berkemajuan yang kedua, kata Nadjib, adalah gemar menuntut ilmu. “Saat ini fenomena yang terjadi pada masyarakat, mereka lebih gemar buka WhatsApp daripada membuka kitab atau buku lainnya.”
Nadjib lalu meneruskan indikator yang ketiga. “Syarat generasi berkemajuan adalah ikhlas.” Dengan ikhlas, lanjutnya, semua menjadi mudah dan penuh kenikmatan.
Indikator keempat adalah giat beramal. “Muhammadiyah harus berani untuk selalu membebaskan lahan, karena lahan tidak ada produksinya. Lahan diciptakan Allah hanya sekali. Dengan senantiasa membebaskan lahan, fungsinya adalah sebagai pengembangan dakwah.”
Nadjib melanjutkan, kalau Muhammadiyah ingin punya uang, ingin kaya, maka bikinlah kegiatan. “Jangan dibalik, mau bikin kegiatan setelah nunggu ada uang. Di Muhammadiyah, kalau tidak ada kegiatan, biasanya gegeran. Maka perbanyaklah kegiatan. Biar kaya dan tidak rame dengan gegeran.”
Dalam konteks Musyran, Nadjib mengajak memilih pemimpin yang sibuk. “Hari gini kok masih ada orang nganggur, pasti bukan orang terbaik. Dirinya sendiri saja nganggur kok memimpin orang.” Maka kata Nadjib, jangan pilih orang nganggur. “Pilihlah orang sibuk. Syarat pemimpin yang lain, ujarnya, adalah mereka yang mampu menjadi sumber keteladanan. “Pemimpin juga harus mampu mengerakkan.” (Husnaini/Fery Yudi)


0 Tanggapan
Empty Comments