Search
Menu
Mode Gelap

Intip Keseruan Para Siswa SD Muhammadiyah 22 Surabaya Menjelajahi Museum

Intip Keseruan Para Siswa SD Muhammadiyah 22 Surabaya Menjelajahi Museum
pwmu.co -
Siswa-siswi SD Muhammadiyah 22 Surabaya berkunjung ke museum (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Usai kegiatan penerimaan rapor semester dua tahun ajaran 2024–2025, SD Muhammadiyah 22 Surabaya melanjutkan program belajar dengan kegiatan yang menginspirasi prestasi. Salah satunya adalah kunjungan ke beberapa museum di Surabaya sebagai tindak lanjut dari program Kunjungan ke Museum yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 siswa perwakilan kelas IV (A, B, C) dan kelas V (A, B, C) beserta sejumlah guru pendamping. Mereka mengunjungi Museum Olahraga, Museum Pendidikan, dan Museum Surabaya pada Jumat (20/6/2025).

Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya, Listianah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan ke museum ini bertujuan sebagai media pembelajaran untuk membuka wawasan siswa tentang arti pentingnya keunggulan dan prestasi yang lahir dari proses pendidikan.

“Dari museum, kita bisa memperoleh banyak hal, khususnya tentang capaian prestasi dan dinamika perjuangannya. Hal ini diharapkan dapat menanamkan karakter keunggulan dalam diri siswa,” ujar Listianah.

Wali kelas IV A, Ustadzah Wati, menambahkan bahwa di Museum Olahraga para siswa dapat melihat langsung berbagai benda bersejarah milik para atlet nasional, seperti medali emas, perak, dan perunggu, sepatu emas, serta kostum olahraga para juara. Anak-anak juga diperkenalkan pada tokoh-tokoh olahraga seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, dan Rudy Hartono.

“Anak-anak sangat antusias mengamati benda-benda museum dan membacanya dengan saksama. Dalam hati mereka tertanam keinginan untuk berprestasi seperti para tokoh tersebut. Semangat belajar dan kedisiplinan menjadi kunci utama untuk meraih prestasi,” jelasnya.

Setelah dari Museum Olahraga, rombongan melanjutkan ke Museum Pendidikan. Di sana, para siswa belajar tentang sejarah awal pendidikan di Indonesia, termasuk penggunaan alat-alat sederhana seperti buku paket, alat tulis, dan mesin ketik kuno. Meski sederhana, alat-alat tersebut mampu mencetak kader bangsa yang unggul dan berkontribusi besar untuk negeri.

Kunjungan terakhir adalah ke Museum Surabaya di gedung Siola. Di museum ini, siswa dikenalkan dengan ragam makanan khas Surabaya, alat transaksi kuno, poster-poster dengan ejaan lama, serta sejarah kota Surabaya dari masa penjajahan hingga sekarang.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Antusiasme siswa saat belajar di museum sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Belajar di museum memberikan pengalaman langsung yang dapat menginspirasi untuk meraih prestasi keunggulan,” pungkas Listianah.

Wali kelas V A, Ustadzah Umi Kalsum, turut menyampaikan bahwa rasa ingin tahu siswa meningkat tajam saat berada di museum. Hal ini memperkaya literasi dan memperluas wawasan mereka, salah satunya tentang sejarah bacaan “Ini Ibu Budi” karya Ibu Siti.

“Siswa sangat senang belajar di museum karena mendapatkan banyak pelajaran sejarah, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap Kota Surabaya dan bangsa Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” ucapnya.

Iqbal, siswa kelas IV C yang bercita-cita menjadi dokter, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya senang bisa berkunjung ke museum. Dari sana saya mengetahui kisah zaman penjajahan Belanda, nama-nama wali kota Surabaya dari masa kemerdekaan hingga sekarang. Mereka adalah tokoh-tokoh hebat. Saya ingin terus belajar untuk meraih cita-cita dan berterima kasih atas kegiatan belajar yang menyenangkan ini,” tuturnya. (*)

Penulis Andi Hariyadi Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments