Ketua Bidang Perkaderan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Ganis Khoirun Nisa, menyampaikan sambutan dalam acara tasyakuran Milad Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula PWM Jawa Timur, Minggu (31/8/2025).
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah melalui berbagai fase perjuangan sejak awal berdirinya. Pada era 1990-an, IPM dikenal dengan fase 3T, yaitu tertib beribadah, tertib belajar, dan tertib berorganisasi sebagai bentuk internalisasi gerakan pelajar.
Memasuki masa Reformasi, IPM bergerak ke arah gerakan kritis. Pada fase ini, kader dituntut untuk peka terhadap isu sosial serta berani menyuarakan perubahan.
Sementara saat ini, menurutnya, IPM tengah berada dalam fase gerakan belajar berkemajuan yang berorientasi pada pengembangan intelektual, spiritual, dan sosial pelajar.
Ganis menyampaikan bahwa kader IPM dituntut menjadi ulil albab, yakni pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu membaca realitas sosial di sekitarnya.
“IPM tidak boleh hanya fokus pada pengembangan keilmuan semata. Lebih dari itu, IPM harus mampu menciptakan karya nyata yang berdampak positif bagi pelajar maupun masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan empat tipe kepemimpinan yang perlu dijadikan teladan dalam proses kaderisasi IPM. Pertama, pemimpin yang kompeten, yaitu sosok yang memiliki kapasitas, keahlian, dan kemampuan manajerial yang mumpuni.
Kedua, pemimpin intelektual, yakni mereka yang mampu berpikir kritis, solutif, dan visioner dalam menghadapi tantangan zaman.
Ketiga, pemimpin inspiratif, yaitu figur yang memberi teladan, semangat, serta motivasi kepada pelajar untuk terus bergerak maju.
Keempat, inventive leader atau pemimpin inovatif, yang kreatif dalam melahirkan gagasan serta karya nyata yang berdampak.
“Dengan empat tipe kepemimpinan tersebut, diharapkan kader IPM mampu menjadi pelajar yang berdaya, berilmu, dan berkarya. IPM bukan hanya mencetak intelektual, tetapi juga harus menghadirkan solusi nyata bagi problematika di sekitar kita,” pungkasnya.


0 Tanggapan
Empty Comments