Suasana Ahad pagi di halaman Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kepuh Kemiri, Tulangan, terasa khidmat sekaligus semarak, (12/10/2025). Ribuan jamaah Muhammadiyah dari berbagai ranting memadati lokasi untuk mengikuti Pengajian Rutin Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan.
Acara yang dimulai pukul 06.00 ini menghadirkan Wakil Ketua PDM Sidoarjo Bidang Dikdasmen, Dr H Taufiqurrahman MPd, sebagai penceramah utama dengan tema Keluarga yang Sakinah, Fondasi Masyarakat yang Kuat.
Pengajian berlangsung hangat dipandu pembawa acara energik Ivan Diantono SE, Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Usaha Kreatif PCM Tulangan. Tampak hadir segenap jajaran PCM Tulangan, Ketua PCA Tulangan beserta anggotanya, para Ketua PRM, PRA, pengelola AUM, serta pimpinan Ortom di bawah naungan PCM Tulangan.
Pesan Kemanusiaan dan Kedewasaan Bermedsos
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua PCM Tulangan Abdillah Adhi SE menyampaikan beberapa pesan penting dan menyentuh hati. Salah satunya, ajakan untuk peduli kepada saudara seiman yang sedang tertimpa musibah.
Ia mengabarkan bahwa PCM Tulangan melalui Lazismu telah menggalang donasi bagi korban runtuhnya bangunan Masjid Pondok Pesantren Al-Khozini yang dikelola Nahdlatul Ulama.
“Alhamdulillah, sudah terkumpul lebih dari Rp47 juta dan telah kami serahkan melalui Lazismu PDM Sidoarjo,” tutur Adhi penuh syukur.
Selain itu, pasca musibah di Al Khozini tersebut ia juga mengingatkan jamaah agar lebih bijak dalam berucap, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
“Jangan memperuncing suasana dengan komentar negatif. Mari hadirkan kata-kata yang meneduhkan dan menentramkan,” pesannya.
Sebagai pimpinan cabang yang menaungi banyak Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)—mulai sekolah, pesantren, hingga masjid dan mushalla—Abdillah menegaskan komitmen PCM Tulangan untuk terus mendukung pembangunan dan renovasi fasilitas keagamaan sesuai dengan ketentuan pemerintah dan arahan PDM Sidoarjo.
Empat Keutamaan Mengikuti Pengajian
Dalam tausyiahnya, Dr Taufiqurrahman membuka kajian dengan menguraikan hikmah bagi mereka yang senang menghadiri pengajian.
Menurutnya, ada empat keutamaan besar yang dijanjikan Allah SWT bagi para penuntut ilmu agama:
- Dihitung sebagai jihad fisabilillah, malaikat mencatat amalnya dan mendoakannya.
- Dicurahi rahmat Allah SWT.
- Dikaruniai ketenangan hati.
- Dikenang oleh Allah di hadapan para malaikat.
“Empat keutamaan ini akan diberikan kepada siapa pun yang istiqamah mengaji,” ujarnya penuh semangat.
Keluarga Baik, Masyarakat Hebat
Mengupas tema utama, Taufiqurrahman menegaskan bahwa kehebatan suatu masyarakat berawal dari keluarga yang kuat.
“Keluarga yang baik ditentukan oleh kepala keluarga yang hebat. Jika keluarga bagus, maka masyarakat akan hebat pula,” ungkap Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Ia menjelaskan, keluarga sakinah harus dibangun di atas tiga pilar utama yakni saling mencintai, saling menutupi kekurangan, dan saling membahagiakan.
“Kalau keluarga belum bahagia, jangan berharap masyarakatnya bahagia,” ujarnya, menekankan pentingnya keharmonisan rumah tangga.
Dr Taufiqurrahman kemudian menguraikan tiga syarat hidup bahagia sebagaimana termaktub dalam Surat Al-A’la ayat 14–15, yakni:
- Membersihkan hati (tazakka). Ia mengingatkan agar umat menjauhi iri, dengki, dan dendam karena sifat-sifat itu menghalangi kebahagiaan.
- Selalu berzikir kepada Allah. Ia menjelaskan bahwa zikir menenangkan hati, dan engajian ini juga termasuk zikir.
- Mendirikan sholat dengan khusyuk. Sholat itu indikator sukses. Jika sholatnya baik, hidupnya bahagia. Jika buruk, hidupnya rugi.
Sebagai penutup, ia mengutip petuah Ali bin Abi Thalib tentang cara menjaga kebahagiaan hati, di antaranya: Jangan membenci orang lain, jangan terlalu bersedih, sering memberi dan berbuat baik, hiduplah sederhana, sering mendoakan orang lain, dan biasakan tersenyum karena senyum adalah sedekah.
“Pengajian Muhammadiyah itu merangkul, bukan memukul. Mengajak, bukan mengejek,” tuturnya disambut tepuk tangan hangat jamaah.
Kegiatan yang berakhir menjelang pukul 08.00 itu meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Tak hanya membawa ilmu, tetapi juga menumbuhkan semangat mempererat ukhuwah dan memperbaiki diri dalam kehidupan berkeluarga serta bermasyarakat. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments