Kemeriahan menyelimuti lantai 1 Gedung SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas), Sabtu (20/12/2025). Sekolah yang dikenal dengan jargon “Tiada Hari Tanpa Prestasi” ini menggelar agenda rutin semesteran yang dikemas secara menarik melalui perpaduan Report Day dan Performing Arts khusus bagi siswa kelas Cambridge International Program (CIP).
Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas Primary 1 CIP dan dihadiri oleh para wali murid. Selain menjadi momen pembagian rapor semester ganjil, acara ini juga menjadi ajang unjuk kemampuan sekaligus laporan perkembangan belajar siswa.
Ajang Unjuk Kemampuan Bahasa Inggris
Mengusung tema “Join Us in Celebrating the Diversity of Our Students’ Talents”, sebanyak 30 siswa Primary 1 CIP tampil mendemonstrasikan kemampuan bahasa Inggris mereka di hadapan para orang tua.
Beragam penampilan disuguhkan, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an beserta terjemahannya dalam bahasa Inggris, musikalisasi puisi, storytelling, hingga nyanyian bersama lagu You Are My Sunshine.
Kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Mursiah, S.Ag., M.Pd., menjelaskan bahwa penampilan tersebut merupakan bagian dari Gelar Karya sebagai bentuk laporan progres belajar siswa kepada orang tua.
“Khusus kelas CIP, gelar karya ini ditampilkan agar orang tua mengetahui sejauh mana kemampuan bahasa Inggris anak-anak. Ini juga menjadi implementasi kurikulum Muhammadiyah yang berkarakter ISMUBAistik dan terintegrasi dengan penguatan bahasa Inggris,” ujarnya.
Apresiasi Prestasi dan Beasiswa Tahfidz
Selain pertunjukan seni, pembagian rapor semester ganjil juga diisi dengan pemberian apresiasi kepada siswa berprestasi dalam tiga kategori utama.
Pertama, Akademik Terbaik, berdasarkan capaian nilai rapor tertinggi. Kedua, Jalur Lomba, bagi siswa yang aktif mengumpulkan poin prestasi dari tingkat kota hingga nasional. Ketiga, Beasiswa Tahfidz, sebagai bentuk apresiasi bagi siswa penghafal Al-Qur’an.
Untuk kategori Tahfidz, siswa yang hafal 3 juz memperoleh beasiswa selama 1 bulan, hafalan 5 juz mendapatkan beasiswa 2 bulan, dan hafalan 7 juz memperoleh beasiswa 3 bulan. Sekolah juga menyiapkan apresiasi khusus bagi siswa yang mampu melampaui hafalan 7 juz.
Membentuk Komunitas Unggul Sejak Dini
Mursiah berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa sejak usia dini. Menurutnya, kelas CIP diharapkan mampu memberi warna tersendiri dan membentuk komunitas kecil yang terus berkembang seiring berjalannya waktu.
“Harapannya, kelas CIP ini dapat membentuk komunitas unggul sehingga target kurikulum sekolah dapat tercapai secara maksimal,” tuturnya.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung khidmat sekaligus ceria. Kegiatan ditutup dengan pesan motivasi kepada para orang tua agar terus mendukung langkah kecil anak-anak menuju masa depan yang cerah dan berakhlak mulia.
Antusiasme Wali Murid CIP
Antusiasme tinggi juga terlihat dari para wali murid siswa Cambridge International Program. Salah satunya Retno Dwi Rahayu, ibunda dari Syamil Javadd Arasy Saputra, siswa kelas Primary 1 CIP.
Ia mengaku sempat merasa ragu ketika mendaftarkan putranya ke kelas CIP karena kemampuan bahasa Inggris Syamil saat di jenjang taman kanak-kanak belum terlalu intens.
“Awalnya memang deg-degan, apakah Syamil bisa mengikuti? Karena dasar bahasa Inggrisnya belum terlalu kuat saat di TK,” ungkapnya.
Namun, melalui proses seleksi yang cukup ketat di tahun pertama pelaksanaan program CIP, Syamil dinyatakan lolos dan diterima sebagai siswa kelas internasional tersebut.
Menurut Retno, keputusan memilih kelas CIP merupakan investasi jangka panjang untuk menjawab tantangan era global. Ia menilai penguasaan bahasa Inggris menjadi kebutuhan penting, tidak hanya dalam dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita dituntut oleh zaman yang mengharuskan penguasaan bahasa Inggris. Ini menjadi bekal utama agar anak siap menghadapi dunia global,” tegasnya.
Ia berharap melalui pembelajaran di kelas CIP, anaknya dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan berani berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris sejak dini.
“Mudah-mudahan Syamil bisa aktif berbahasa Inggris, lebih percaya diri, dan tentu menjadi prestasi tersendiri baginya,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments