Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur, Ramanda Fathurrahim Syuhadi secara resmi menutup rangkaian kegiatan LPB (Lomba Pandu Berprestasi) ME Confest 2025 yang digelar di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (30/11/2025)
Ajang bergengsi tingkat Jawa Timur itu berlangsung selama tiga hari dan menjadi salah satu kegiatan terbesar dalam kalender kepanduan Hizbul Wathan tahun ini. Kegiatan yang dipenuhi semangat kompetisi dan kebersamaan tersebut diikuti oleh sekitar seribu peserta dari berbagai qobilah se-Jawa Timur.
Tidak hanya itu, beberapa kontingen dari luar provinsi, termasuk Denpasar Bali turut ambil bagian. Memperkaya dinamika kompetisi dan menambah semarak suasana kegiatan.
Selama tiga hari penyelenggaraan, para peserta mengikuti berbagai ragam lomba keterampilan kepanduan. Di antaranya adalah lomba Semaphore Dance, Parade PBB, Pionering, Pentas Seni, dan berbagai kompetisi lain yang menguji kreativitas, ketangguhan fisik, keterampilan teknik, serta kemampuan bekerja sama. Suasana kompetisi berlangsung sengit namun tetap menjunjung tinggi sportivitas khas Pandu Hizbul Wathan.
Penutupan LBP ME Confest 2025 ditandai dengan sebuah prosesi simbolis yang sarat makna. Ramanda Fathurrahim melepas kapak yang sejak awal kegiatan ditancapkan pada sebatang kayu sebagai simbol semangat, keteguhan, dan tekad para pandu.
Selain itu, beliau juga melepas topi kepesertaan milik dua peserta sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian perlombaan. Prosesi tersebut diakhiri dengan pembacaan “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin” sebagai ungkapan syukur atas kelancaran kegiatan.
Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Wilayah HW Jawa Timur memberikan sejumlah pesan penting kepada seluruh peserta. Beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat, kedisiplinan, dan kekompakan yang ditunjukkan para pandu selama mengikuti seluruh kegiatan LBP ME Confest.
“Kami sangat mengapresiasi ikhtiar kalian semua. Kalian telah berlatih, berdoa, dan berjuang dengan sebaik-baiknya. Menang atau kalah bukanlah akhir dari segalanya, karena keduanya adalah bentuk prestasi yang layak diapresiasi,” tegasnya.
Beliau juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wahana pembentukan karakter, ketangguhan, serta kepemimpinan bagi para pandu. Dengan pengalaman mengikuti perlombaan dan berproses dalam kompetisi, para peserta diharapkan terus mengasah kemampuan dan melanjutkan latihan secara konsisten.
“Teruslah berlatih dan teruslah memimpin. Kelak kalian semua akan tumbuh menjadi pemimpin hebat bagi umat, persyarikatan, dan bangsa,” tambahnya.
Tidak hanya memberikan motivasi kepanduan, Ramanda Fathurrahim juga mendorong peserta untuk melanjutkan pendidikan tinggi, termasuk di Kampus Umsida yang menjadi tuan rumah kegiatan. Menurutnya, pendidikan yang baik akan melengkapi pembinaan karakter yang telah dilakukan melalui gerakan kepanduan Hizbul Wathan.
Penulis Sejarah Hizbul Wathan ini juga berharap agar dalam mengikuti LPB ME Confest 2025 ini menjadikan momentum sejarah bagi gerakan kepanduan Hizbul Wathan Jawa Timur. Pandu hebat adalah pandu yang selalu menghargai sejarah
Mengakhiri sambutannya, Ramanda Fathurrahim menyampaikan sebuah humor ringan yang disambut gelak tawa peserta.
“Tahapan menjadi juara itu ada tiga. Pertama, harapan menjadi juara. Kedua, menjadi juara harapan. Dan ketiga… menjadi juara!”
Candaan tersebut menutup kegiatan dengan suasana cair dan penuh kehangatan, sekaligus menjadi penyemangat agar peserta terus mengejar prestasi dan tidak mudah menyerah.
Dengan berakhirnya LBP ME Confest 2025, para pandu dari seluruh penjuru Jawa Timur pulang membawa pengalaman berharga, kenangan indah, serta semangat baru untuk kembali berlatih dan berprestasi dalam kesempatan berikutnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments