Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas, Gresik kembali menggelar Pengajian Ahad Pagi di Masjid At-Taqwa Perguruan Muhammadiyah Giri Kebomas pada Ahad (16/11/2025).
Pada Ahad ketiga bulan November ini, hadir Ketua Tajdied Center PWM Jawa Timur, Misbahul Munir, S.Pd.I., yang membawakan tema “Berdakwah pada Jin” jilid IV.
“Pengajian ini menjadi kelanjutan dari kajian sebelumnya dengan tema yang sama pada jilid keempat,” ujar Misbahul.
Ia menjelaskan bahwa jilid pertama disampaikan di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, jilid kedua di Masjid Ahmad Dahlan, jilid ketiga di Giri, dan jilid keempat juga disampaikan di Giri.
Pada jilid keempat ini, Misbahul lebih banyak mengarahkan kajian pada praktik. Kali ini, jamaah diminta untuk mengangkat kedua telapak tangan.
“Jari-jemari yang tidak dapat diluruskan, dirapatkan, atau justru meliuk dapat menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami kerasukan jin,” ungkapnya.
Setelah mencari beberapa jamaah putra, ditunjuklah dua orang untuk maju dan melakukan praktik bersama dirinya.
Misbahul kemudian meminta salah satu jamaah untuk meniatkan memohon petunjuk kepada Allah dengan membaca basmallah dan syahadat. Setelah itu, ia membimbing jamaah tersebut untuk membaca doa Furqon.
اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا و ارزن أخيناته
Ia kemudian meminta jamaah tersebut mengusap seluruh bagian tubuh jamaah lainnya dengan tangannya.
“Dengan menggeser posisi telapak tangan, kita dapat mencari bagian tubuh yang memiliki perbedaan suhu panas,” ucapnya.
Jamaah sepuh itu mengatakan kepada ustaz bahwa ada bagian yang terasa panas.
“Di sini panas, Taz,” terang jamaah sepuh itu.
Setelah melanjutkan pemeriksaannya, ia kembali berseru bahwa di tempat itu juga terasa panas, tetapi di bagian lain terasa dingin.
“Di sini juga panas, Taz, tetapi bagian yang ini dingin,” katanya.
Setelah deteksi awal tersebut, Misbahul meminta jamaah sepuh itu untuk berdoa sambil kembali mengusap bagian tubuh yang sebelumnya terdeteksi memiliki perbedaan suhu.
“Bismillahilladzi la yadhurru ma‘asmihi syai’un fil ardhi wa laa fis sama’i wa huwa as-Sami‘ul ‘Alim,” seru jamaah sepuh itu.
Dalam kajian tersebut, Misbahul juga menyampaikan bahwa kejinan dapat menimbulkan gangguan psikis. Salah satu upaya yang ia anjurkan untuk mengurangi gangguan tersebut adalah membiasakan tubuh mendapatkan paparan sinar matahari (vitamin D).
Selain itu, tidur di tanah atau di lantai juga diyakini dapat membantu meredakan kejinan.
Terkait penyebab kejinan, Misbahul mengungkapkan bahwa luka batin menjadi faktor utama yang sering tidak disadari. Luka batin ini dapat muncul akibat meratapi sesuatu secara berlebihan, kesedihan yang mendalam, amarah yang tidak terkendali, serta tekanan hidup yang terlalu berat.
Ia menuturkan bahwa seseorang yang mengalami kejinan dapat dikenali melalui beberapa ciri fisik. Di antaranya adalah rasa sakit yang tidak diketahui penyebab medisnya, adanya sensasi hangat, panas, atau dingin saat disentuh maupun ketika dibacakan Al-Qur’an, serta rasa nyeri yang muncul pada jam-jam tertentu.
“Selain itu, juga sering mengalami kedutan di beberapa bagian tubuh dalam waktu yang cukup lama dengan frekuensi cepat, mendengkur keras serta menggesekkan gigi ketika tidur, dan memiliki kekuatan fisik di luar rata-rata,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments