
PWMU.CO – Resah dengan kondisi lingkungan yang semakin banyak terjadi kerusakan, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur selenggarakan webinar berjudul “Ecopreneur Nasyiah: Menjadi Pengusaha yang Berkelanjutan” pada Rabu (18/62025).
Kegiatan ini menjadi upaya untuk meminimalisir sampah dikalangan wirausaha di Nasyiatul Aisyiyah.
Dua narasumber hadir memberikan penguatan pada webinar tersebut, Fauzan Anwar Sandiah yang merupakah pegiat lingkungan dan Ismi Wahid Co-Founder Rectorica Coffee Bar and Resto, Cafe berkonsep zero waste yang merupakan kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Batu.
Ecopreneur menjadi gerakan yang penting untuk saat ini “Menjadi ecopreneur bukan hanya soal mencari keuntungan, tapi tentang bagaimana bisnis bisa menjadi solusi atas persoalan sosial dan lingkungan. Prinsip People, Planet, dan Profit menjadi landasan utama dalam setiap langkah usaha yang kami jalankan,” ungkapnya.
“Kami percaya, keberlanjutan usaha hanya bisa tercapai jika masyarakat sekitar ikut merasakan manfaat, lingkungan tetap terjaga, dan usaha tetap tumbuh secara ekonomi,” ujar Fauzan yang aktif mengkaji dalam berbagai isu kerusakan lingkungan.

Ia menambahkan “Konsep pemberdayaan dalam ecopreneur tak lepas dari penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle yang mendorong pelaku usaha dan komunitas untuk lebih bijak dalam mengelola sumber daya. Melalui pendekatan ini, komunitas lokal diberdayakan tidak hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam proses produksi yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Ismi sebagai pelaku usaha menjelaskan tentang berbagai hal yang sesuai dengan kosep ecopreneur. Ia memberikan gambaran mengenai cafe yang dikelolanya sudah menerapkan konsep ramah lingkungan.
“Kami bukan hanya menerapkan 3R namun sudah di 5R yaitu Reused dengan menggunakan alat-alat yang sudah tidak terpakai sebagai bahan dekorasi kami, bahkan untuk bangunan kami menggunakan bahan bekas, Reduce dengan menggunakan sedotan kaca yang mudah dibersihkan dan digunakan kembali, Replace dengan mengganti tisu dengan serbet kain yang bersih,” jelasnya.
“Bahkan untuk Replant dan Recycle kita juga sudah lakukan dengan menanam kembali tumbungan untuk menciptakan suasana asri, serta mendaur ulang sampah sehingga bisa menekan kontribusi sampah hasil pengelolaan cafe,” ungkap perempuan lulusan prodi Kehutanan tersebut.

Ia menyambung bahwa di cafe miliknya tersebut akan ada reward diskon 10% begi pengunjung yang membawa tumbler atau tempat makan sendiri jika ingin membawa pulang.
Banyak hal yang telah dilakukan yang dapat menginspirasi kader lain untuk bisa memberikan sentuhan ekologis dalam setiap usahanya. Ismi sebagai kader telah memberikan contoh praktik baik dari konsep ecopreneur dilingkungan pengusaha Nasyiatul Aisyiyah.
Sejalan dengan hal terseubt, Desi Ratna Sari selaku Ketua PWNA Jatim juga memberikan penegasah bahwa sebagai kader Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan Khalifah di muka bumi ini selayaknya bisa ikut menjaga bumi kita dengan berbagai kontribusi yang kita lakukan.
“Dalam hal wirausaha, konsep ecopreneur ini menjadi salah satu lahan dakwah yang bisa kita lakukan sebagai khalifah untuk bisa menjaga kelestarian bumi yang kita tempati,” pungkasnya.(*)
Penulis Maharina Editor Zahrah Khairani Karim


0 Tanggapan
Empty Comments