Search
Menu
Mode Gelap

Lebih dari Romansa Tujuan Agung Pernikahan dalam Islam

Lebih dari Romansa Tujuan Agung Pernikahan dalam Islam
Foto: parekhcards.com
Oleh : Dr. Ajang Kusmana Staf Pengajar AIK UMM
pwmu.co -

Pernikahan menjadi suatu prosesi yang sakral bagi semua orang. Setiap orang yang saling mencintai berharap hubungan mereka dipersatukan ke jenjang pernikahan. Ada banyak alasan pasangan untuk menikah salah satunya adalah untuk melaksanakan sunnah Nabi.

Setiap pasangan yang berniat untuk menikah, tentu melewati proses yang disertai dengan beragam tujuan pernikahan yang ingin diraih bersama.

Tujuan pernikahan adalah menciptakan keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, dan rahmah (penuh ketenangan, cinta, dan kasih sayang) sebagai bagian dari ibadah dan untuk memenuhi ajaran agama.

Tujuan ini mencakup menyempurnakan iman, menjaga kehormatan diri, dan membangun kehidupan yang harmonis serta langgeng.

Pernikahan bukan hanya dijadikan ajang pemersatu dua hati yang saling mencintai saja. Namun lebih dari pada itu, ada beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Mematuhi Perintah Allah

Pertama, tujuan pernikahan dalam Islam yaitu untuk mematuhi serta meningkatkan ibadah seorang hamba kepada Tuhannya. Di mana, pernikahan bisa menyempurnakan akhlak. Pasalnya, pernikahan adalah termasuk suatu tuntunan agama yang penting, untuk dianjurkan atau diterapkan.

2. Meneladani Sikap Rasulullah

Tujuan pernikahan menurut Islam merupakan salah satu sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah. Tujuannya untuk memperbaiki moral maupun akhlak yang lebih baik.

Rasulullah sendiri pernah bersabda:

فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

“Siapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas).

3. Menjaga Kesucian Diri

Jika dikaitkan dengan moralitas masyarakat, biasanya pernikahan ini ditentukan oleh kedewasaan untuk hidup dengan akhlak yang baik. Menjaga kesucian diri dan bersikap iffah (menahan dari apa yang diharamkan) merupakan suatu kewajiban.

Seperti diketahui, nafsu timbul karena kuatnya syahwat namun lemahnya iman. Di mana, biasanya para pemuda kuat syahwatnya.

Oleh sebab itu, Rasulullah juga menganjurkan anak-anak muda yang sudah mampu untuk segara menikah.

“Hai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu menanggung beban pernikahan, maka menikahlah. Sebab, menikah bisa memejamkan mata dari pandangan yang diharamkan dan memelihara kehormatan diri dari perzinahan. Barangsiapa belum mampu, maka hendaklah berpuasa, sebab puasa bisa mengurangi gejolak syahwat.” (KR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

Makna hadis di atas mengungkapkan, jika Rasulullah juga memberikan petunjuk jika di antara mereka ada yang telah memiliki kemampuan menikah (mahar, nafkah ataupun tempat tinggal), maka hendaklah ia menikah.

Sementara, beliau juga menganjurkan bagi orang yang belum mampu menikah walaupun ia menginginkannya dianjurkan agar berpuasa.

Berpuasa di sini bisa untuk mengendalikan nafsu, yang mana dalam segi medis saluran-saluran darah yang menjadi jalan nafsu itu akan tertutup (puasa membantu melemahkan syahwat).

4. Mempunyai Keturunan

Melahirkan keturunan yang mulia termasuk tujuan dari pernikahan. Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 72, disebutkan bahwa pernikahan manusia merupakan fitrah yang berpasang-pasangan, untuk tujuan melahirkan keturunan yang baik-baik.

Hal itu mengisyaratkan pada dasarnya bersatunya laki-laki dan perempuan yang terbina melalui pernikahan yang sah adalah untuk memiliki keturunan, yaitu anak-anak hingga cucu-cucunya kelak (untuk menjadi penerus di masa depan).

Iklan Landscape UM SURABAYA

Tapi, ada beberapa orang yang mungkin salah mengartikan salah satu tujuan pernikahan ini. Aspek keturunan banyak disalahpahami dengan istilah “memperbanyak keturunan”.

Namun, pada dasarnya keturunan yang penting dan yang diharapkan dalam Islam itu dari segi kualitas, baik iman serta akhlak di duniawi maupun ukhrawi (akhirat).

5. Membentuk Suatu Keluarga

Tujuan pernikahan karena ingin membentuk keluarga. Tujuan utama pernikahan dalam Islam yaitu membangun sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah (keluarga yang diselimuti dengan ketentraman, kecintaan, serta rasa kasih sayang).

Menjadi keinginan dari banyak setiap pasangan untuk bisa memiliki buah hati serta mendidik generasi barunya. Diharapkan, anaknya itu mempunyai kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan orang tuanya.

Hal inilah yang menjadi salah satu kewajiban seorang ayah dan ibu terhadap anaknya kelak. Jadi, pembinaan keluarga bisa disebut sebagai tugas penting yang tidak boleh dianggap remeh.

Dibutuhkan kesadaran yang tinggi, agar tiap anggota keluarga nantinya bisa berpotensi untuk menjadi pendorong kesejahteraan kehidupan masyarakat hingga bangsanya.

6. Untuk Menundukkan Pandangan

Adapun tujuan pernikahan selanjutnya adalah menundukkan pandangan. Pernikahan membuat kita akan menundukkan pandangan kita, dari hal-hal yang diharamkan.

7. Menciptakan Kesehatan Diri secara Fisik serta Non-Fisik

Tujuan dari pernikahan lainnya yaitu untuk menciptakan kesehatan dalam diri, baik secara fisik maupun non-fisik. Dalam hal ini, hubungan seksual (suami-istri) nyatanya bisa menciptakan kesehatan sejumlah organ di tubuh kita.

Dari segi non-fisik, misalnya agar terhindari perzinaan yang mana merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh syariat agama. Pasalnya, gairah seksual seseorang perlu diatur, kiranya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Perzinaan juga cenderung bisa membawa persoalan serius, seperti risiko mengalami sejumlah penyakit kelamin. Oleh karena itu, pernikahan bertujuan untuk memperkokoh ketahanan jasmani dan rohani dari berbagai macam penyakit keduanya.

8. Menciptakan Rasa Kebersamaan

Tujuan pernikahan yaitu dalam rangka menciptakan rasa kebersamaan. Maksud dari hal ini juga bisa dijadikan sikap pertentangan antara sikap untuk mengumbar hawa nafsu dan sikap hidup yang tidak berkeinginan menikah.

9. Menambah Hubungan Persaudaraan

Salah satu harapan dari pernikahan yaitu bisa menambah hubungan persaudaraan. Di mana, tentu setiap pihak wanita dan pria masing-masing memiliki keluarga.

Ketika pria dan wanita itu menikah, masing-masing keluarganya tersebut otomatis menjadi satu keluarga juga. Sehingga, semakin banyak hubungan persaudaraan yang bisa kita miliki.

10. Menciptakan Rasa Bahagia

Tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan rasa bahagia. Di mana, sudah seharusnya suami istri saling memberi kasih sayang serta perasaan aman satu sama lain.

Menikah membuat kita mendapatkan sahabat atau pendamping hidup, yang di dalamnya dipenuhi oleh kasih sayang dan perasaan cinta. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments