
PWMU.CO – “Dunia Islam sedang sakit. Umat Islam harus bangkit dengan izzah dan semangat jihad yang cerdas.” Seruan itu disampaikan oleh Dr Muhammad Syamsi Ali Lc MA PhD dalam Pengajian Spesial Ahad Pagi yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo di Masjid An Nur, Kompleks Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo, Ahad (25/5/2025).
Acara yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB itu dihadiri ribuan jamaah dari berbagai unsur Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo. Mulai dari PCM, PRM, PCA, PRA, Ortom hingga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tumpah ruah mendengarkan pesan-pesan penuh semangat dari dai internasional yang kini menetap di Amerika Serikat itu.
Dalam ceramah bertema “Konflik Palestina-Israel dalam Perspektif Global”, Imam Islamic Center of New York itu menyoroti kondisi umat Islam yang saat ini lemah dalam spiritualitas dan kesatuan.
Amerika Haus Spiritualitas
Syamsi Ali mengawali ceramahnya dengan mengungkapkan bahwa masyarakat Amerika saat ini mengalami kehausan spiritualitas dan moralitas. “Inilah peluang dakwah Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Islam harus kita bawa ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Amerika,” ujarnya.
Ia menegaskan, perubahan di Amerika tidak bisa dilakukan dari luar. “Kalau ingin mengubah kebijakan Amerika, ubahlah dari dalam. Jangan pernah bermimpi bisa mengubahnya dari luar, karena ada kelompok kecil yang mengendalikan kebijakan di sana, termasuk Israel,” ujarnya tegas.
Lima Pesan Dakwah
Dalam tausiyahnya, alumnus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Makassar tahun 1987 ini menyampaikan lima pesan dakwah bagi umat Islam:
- Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin
Islam harus hadir membawa kedamaian dan kekuatan, bukan kehancuran. Umat Islam harus menjadi pelita bagi dunia, bukan bayang-bayang. - Jangan Mengharap dari Orang Lain
“Selama kita terus berharap kepada orang lain untuk membebaskan Palestina, maka kemerdekaan itu akan menjadi mimpi,” katanya. Ia menegaskan, yang terjadi di Gaza bukan konflik, tapi penjajahan. - Perangi Penyakit Wahn
Menurut Syamsi Ali, umat Islam hari ini dihantui penyakit cinta dunia dan takut mati. “Kita merasa kalah padahal belum dikalahkan. Kita merasa lemah padahal belum dilemahkan,” serunya. - Bangun Persepsi lewat Media
Di era ini, pertempuran bukan hanya senjata, tapi persepsi. “Siapa yang menguasai media, dia yang memenangkan perang persepsi,” ujarnya. Karena itu, ia mendorong media-media di Indonesia untuk mengedukasi dan membela kepentingan umat. - Boikot Produk Penjajah
Ia mengajak umat Islam melakukan boikot terhadap produk-produk dari Amerika dan Israel. “Mungkin kelengahan dan keacuhan kita inilah yang membuat mereka semakin pongah,” tandasnya.

Bangun Izzah dan Nasionalisme
Di akhir ceramahnya, Syamsi Ali mengajak umat Islam untuk membangun izzah (harga diri) dan nasionalisme. “Kita harus bangga dengan keislaman kita. Bangga dengan potensi kita. Jangan jadi umat buih yang hanyut tanpa arah,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa dakwah yang paling efektif adalah dengan keteladanan. “Mari kita menjadi umat yang tidak hanya berbicara, tetapi menunjukkan akhlak Islam dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan umat Islam di Palestina dan seluruh dunia. (*)
Penulis Zulkifli Editor M Tanwirul Huda


0 Tanggapan
Empty Comments