
PWMU.CO – Memasuki usia yang ke-64, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidak bisa disebut muda lagi. Tapi bagi IPM, usia bukan sekadar soal perjalanan waktu. Melainkan juga sebagai perjalanan panjang dalam ruang tumbuh-kembang, sekaligus dan ruang belajar bagi ribuan pelajar di negeri ini.
“Saya mengenal IPM sejak 2013, dan sampai hari ini, IPM masih jadi rumah belajar terbaik saya,” ujar Liset Ayuni, yang saat ini sedang menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur.
IPM sebagai organisasi pelajar yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan semangat kemajuan Muhammadiyah memberikan ruang luas bagi anggotanya untuk tumbuh dan berkembang. Melalui berbagai kegiatan, IPM menghadirkan pengalaman yang beragam, baik dalam aspek spiritual, intelektual, sosial, maupun kepemimpinan.
Liset mengungkapkan, dari IPM-lah dirinya belajar tentang banyak hal. Mulai dari hal kepenulisan, berorganisasi, atau tampil di depan umum. Dan lebih dari itu, yang paling utama bagi dirinya adalah tentang bagaimana bersikap sebagai manusia yang saling memahami.
“Paling sulit bukan soal bikin proposal atau jadi master of ceremony atau MC. Justru yang paling sulit adalah belajar memahami orang yang beda cara pikirnya, beda kecepatan kerjanya, dan bahkan terkadang beda semangatnya juga,” ungkapnya dalam refleksi milad IPM ke-64.
Sebagai organisasi pelajar berbasis nilai-nilai Islam dan kemanusiaan, IPM tidak hanya fokus pada program kegiatan praktis. Ada hal yang jauh lebih utama dan menjadi fokus IPM, yaitu pembentukan karakter pada anggotanya. Karenanya, menghadapi konflik, perbedaan pendapat, hingga dinamika kerja tim merupakan “makanan sehari-hari” sebagai wahana kaderisasi dan penempaan kader.
“Aku pernah marah, pernah kecewa, bahkan pernah merasa ingin menyerah. Tapi IPM mengajarkan kalau ada yang salah di tim, maka pemimpin adalah orang pertama yang harus introspeksi,” ungkapnya.
Di tengah banyaknya tantangan zaman, IPM tetap berupaya hadir sebagai ruang belajar yang lentur namun berpijak pada nilai. Bagi Liset, IPM bukan hanya organisasi. Ia adalah ruang untuk memanusiakan manusia.
“Selamat Milad ke-64, IPM. Teruslah jadi ruang yang membuat kita saling belajar, saling memahami, dan saling menumbuhkan.”***
Penulis Notonegoro, Editor Azrohal Hasan


0 Tanggapan
Empty Comments