Search
Menu
Mode Gelap

LLHPB Aisyiyah Gresik Sosialisasikan Sanitasi dan Air Bersih pada Pertemuan Periodik IX

LLHPB Aisyiyah Gresik Sosialisasikan Sanitasi dan Air Bersih pada Pertemuan Periodik IX
Ir. Drs. Rudhy Wahyu Finansyah saat menyampaikan Sosialisasi Sanitasi dan Air Bersih dalam Pertemuan Periodik IX di PDA Kabupaten Gresik. Foto: Musyrifah/PWMU.CO
pwmu.co -

Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik mengadakan Pertemuan Periodik IX di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Cabang Dukun, Ahad (16/11/2025). Kegiatan mengusung tema Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.

Dalam forum yang dihadiri seluruh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik ini, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) bersinergi dengan Majelis Kesehatan menghadirkan Ir. Drs. Rudhy Wahyu Finansyah, konsultan bidang air minum dan sanitasi, sebagai narasumber.

Rudhy mengawali pemaparan dengan menjelaskan pentingnya peran Aisyiyah dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap perubahan iklim serta mendorong penggunaan air minum aman dan sanitasi layak.

“Lima puluh tahun lalu suhu kamar masih 20–25°C. Kini meningkat menjadi 33–37°C. Peningkatan panas bumi ini merupakan akibat perbuatan manusia,” ujarnya.

Penjelasan tersebut merujuk pada QS Al-A’raf: 56 dan QS Ar-Rum: 41 yang menegaskan kerusakan alam akibat ulah manusia.

Ia memaparkan definisi perubahan iklim menurut Konvensi PBB, yakni perubahan kondisi iklim secara global yang dipicu langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia dan menyebabkan perubahan komposisi atmosfer.

Beberapa faktor pemicu antara lain:

  • Pemanasan global akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK).
  • Efek rumah kaca.
  • Variabilitas iklim yang berubah signifikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Rudhy menekankan pendekatan pemberdayaan melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri atas lima pilar:

  1. Stop buang air besar sembarangan.
  2. Cuci tangan pakai sabun.
  3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.
  4. Pengelolaan sampah rumah tangga.
  5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

“Guru TK dan pra-TK perlu mengajarkan kapan dan bagaimana mencuci tangan pakai sabun secara benar,” tambahnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Rudhy turut menekankan pentingnya memastikan air minum aman melalui uji sisa klor. “Jika kadar klor 0,2–0,4 mg/l, berarti air aman dikonsumsi. Di tempat penampungan biasanya dirancang 1 mg/l,” jelasnya.

Ia juga menguraikan dua jenis limbah rumah tangga:

  1. Grey water dari dapur, wastafel, dan kamar mandi.
  2. Black water dari kloset yang mengandung limbah padat.

Aisyiyah, menurutnya, dapat berperan besar dalam meningkatkan akses air minum aman dan sanitasi melalui edukasi, sosialisasi perubahan iklim, serta kerja sama dengan pemerintah atau swasta untuk pembuatan sumur resapan dan biopori.

“Tujuan utama biopori sebenarnya untuk pembuangan sampah organik. Lubang diisi 20–30 persen lalu ditutup. Efeknya menyuburkan tanah, tetapi bisa juga menjadi resapan air,” jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, perwakilan PCA GKB menanyakan potensi hujan asam akibat banyaknya pabrik di Gresik.

“Karena banyak industri, kemungkinan hujan asam memang ada, tetapi semua bergantung arah angin,” jawab Rudhy, yang pernah menjabat sekretaris PDM tersebut.

 

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments