Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kamis (18/9/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PWA Jawa Timur dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Provinsi Jawa Timur, sebagai tindak lanjut kerja sama PWA dengan 16 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur.
Sinergi ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus menumbuhkan kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Sebanyak 134 peserta dari unsur ‘Aisyiyah, Iswara, dan Ortom hadir dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Pangan Lokal dan Ketahanan Keluarga
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber andal, yakni Dra. Siti Dalilah Candrawati, M.Ag. dari PWA Jawa Timur dengan materi “Pangan B2SA Pilar Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Ekonomi Islam”, serta Indah Kasihani, S.E. dari Asosiasi Pengusaha dan Jasa Boga Indonesia (APJI) Provinsi Jawa Timur yang memberikan pelatihan praktik pembuatan olahan pangan nonberas dan nonterigu.
Dalam sambutannya, Ketua PWA Jawa Timur Rukmini Amar menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai pola makan yang sehat dan islami.
“Pola makan, produksi, dan konsumsi harus ada ilmunya. Tidak hanya enak dan kenyang, tapi juga harus memperhatikan halalan thayyiban. Di sinilah peran ‘Aisyiyah untuk mengedukasi masyarakat agar memahami makanan halal dan thayyib, supaya tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit,” ujarnya.
Menu B2SA, Konsep Baru Pengganti “4 Sehat 5 Sempurna”
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Disperta Jatim, Pudjiati Ningsih, menjelaskan bahwa konsep lama “4 Sehat 5 Sempurna” kini telah diperbarui menjadi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
“Dalam satu piring harus ada karbohidrat, protein, serta sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Dengan menerapkan prinsip B2SA, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih dan mengolah makanan yang menyehatkan sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah,” ungkapnya.
Ubah Pola Makan dengan Pangan Lokal
Ketua MEK PWA Jawa Timur, Tatik, berharap kegiatan ini dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat yang masih bergantung pada beras sebagai sumber utama karbohidrat.
“Kita ingin masyarakat mulai terbiasa dengan pola makan yang beragam menggunakan pangan lokal. Makan tidak harus selalu nasi, bisa diganti dengan bahan lain seperti umbi-umbian, dengan porsi sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PWA Jawa Timur berkomitmen mendorong percepatan diversifikasi konsumsi pangan di Jawa Timur. Harapannya, masyarakat semakin sadar untuk memanfaatkan potensi pangan lokal secara optimal, sehat, dan berkelanjutan, sejalan dengan nilai-nilai Islam dan semangat kemandirian ‘Aisyiyah. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments