
PWMU.CO – Peringatan Milad Aisyiyah ke-108 yang digelar pada Sabtu, (21/6/2025), menjadi momen bersejarah bagi Aisyiyah dan masyarakat Ponorogo. Tak sekadar perayaan, kegiatan ini juga diwarnai dengan peresmian dua bangunan monumental: Aisyiyah Qur’anic Boarding School (AQBS) dan Masjid Nyai Walidah.
Kedua bangunan ini berlokasi strategis di Jalan Letjend Suprapto No. 14 C, Ponorogo. Hadir langsung dalam peresmian Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr Apt. Salmah Orbayinah MKes serta Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Peresmian AQBS ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Ketua Umum PP Aisyiyah, disaksikan oleh para pimpinan wilayah dan daerah Aisyiyah serta Muhammadiyah.
AQBS dibangun di atas lahan seluas 4.000 m², dengan luas bangunan pesantren mencapai 1.781 m². Sebagian tanahnya merupakan wakaf dari Almh. Hj. Qomariyah. Proyek ini menelan biaya hingga Rp 5,5 miliar dan dibangun oleh PT Rahman Hadid dalam waktu delapan bulan (10 Oktober 2024 – 6 Juni 2025).
AQBS diharapkan menjadi pusat pembinaan generasi penghafal al Quran yang unggul dan berakhlak.
Masjid Nyai Walidah: Simbol Spiritualitas dan Komitmen

Masjid yang diberi nama Masjid Nyai Walidah, sekaligus memiliki nama tambahan Masjid Shumah Hasyim Makky Al Kusaini dari nama donatur asal Kuwait, diresmikan oleh Zawawi bin Nawawi melalui penandatanganan prasasti.
Dalam sambutannya, Zawawi mendoakan agar masjid ini senantiasa makmur dan penuh dengan lantunan ayat suci al Quran, serta menjadi pusat keberkahan bersama AQBS. Pita peresmian dipotong oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Dra Hj Rukmini Amar MAP yang berharap masjid ini diramaikan dan dimakmurkan oleh para santri dan masyarakat.
Masjid ini dibangun dengan total biaya Rp 1,2 miliar, dengan kontribusi Rp 400 juta dari Atturos Kuwait, sisanya berasal dari para donatur lokal.
Ketua PDA Ponorogo, Hj Titi Listyorini SH dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya pembangunan pesantren Qur’ani yang telah diperjuangkan selama 9 tahun terakhir. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, termasuk RSU Aisyiyah dan lembaga keuangan yang telah memberikan bantuan finansial.
Selain itu, diumumkan pula akuisisi dan pembukaan cabang RSU Aisyiyah di Magetan, serta rencana pembangunan perumahan Aisyiyah bagi karyawan dan karyawati.
Kontribusi Aisyiyah

Dalam pidatonya memperingati milad ke-108, Hj. Titi mengangkat tema: “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.”
Bupati Sugiri Sancoko mengaku terkesan dengan kontribusi Aisyiyah, tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga pendidikan, sosial, dan kesehatan.
“Tidak hanya akhlak, Aisyiyah cerdas banget. Saya dibuat iri tiap hari oleh Aisyiyah,” ungkapnya sambil berduet menyanyikan gending Jawa bersama anggota Aisyiyah.
Beliau juga memuji penampilan tari Saman dari santri AQBS yang menggambarkan kolaborasi dan semangat kebersamaan, serta mengapresiasi rencana ekspansi RSU Aisyiyah di Magetan.
“Pokoknya Aisyiyah, aku cinta padamu,” ucap Bupati dengan penuh antusiasme.
Acara peresmian ditutup dengan penyerahan piala bagi para pemenang lomba muballighot, paduan suara, dan MC. Penampilan seni karawitan dari PCA Ngrayun Barat turut menyemarakkan suasana.
Peresmian AQBS dan Masjid Nyai Walidah menjadi tonggak penting dalam perjalanan Aisyiyah Ponorogo, meneguhkan komitmen organisasi ini dalam memajukan pendidikan dan kehidupan beragama, serta menjadi inspirasi bagi cabang Aisyiyah lainnya di seluruh Indonesia. (*)
Penulis Ety Khusniawati Editor Amanat Solikah


0 Tanggapan
Empty Comments