
PWMU.CO – Dalam suasana yang khidmat dan penuh semangat, dr Sholihul Absor MKes, selaku Wakil Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyampaikan materi bertajuk “Menggapai Sukses Melalui Profesi Dokter” dalam rangkaian acara Baitul Arqom Dokter Muda (Camp Omah Tauhid) 2025. Acara ini digelar di Hall Agro Mulia, Prigen, pada Rabu (11/6/2025).
Dalam paparannya, dr Absor mengawali dengan mengajak para peserta merenungkan kembali makna kesuksesan dalam perspektif Islam. “Sukses yang hakiki adalah keseimbangan antara keberhasilan dunia yang halal dan bermanfaat, serta persiapan optimal menuju akhirat, yang puncaknya adalah keselamatan dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga,” ujarnya.
Ia kemudian menguraikan ragam jalur karir yang bisa ditempuh seorang dokter, mulai dari praktik klinis (dokter umum, spesialis, hingga subspesialis), karier manajerial di rumah sakit, pendidikan dan akademik, dunia entrepreneur baik medis maupun non-medis, hingga menjadi konsultan di lembaga pemerintah, BUMN, bahkan dunia politik.
Tak hanya itu, dr Absor menekankan tiga modal utama yang harus dimiliki seorang dokter untuk meraih kesuksesan, yaitu:
- Kecerdasan Intelektual (IQ): Kompetensi yang mumpuni dan semangat belajar sepanjang hayat.
- Kematangan Emosi (EQ): Kemampuan komunikasi efektif, empati, dan kepemimpinan.
- Kecerdasan Spiritual (SQ): Kesadaran akan makna hidup, nilai-nilai spiritual, dan orientasi hidup yang bermakna.
Menghadapi tantangan era digital, ia juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perubahan seperti digitalisasi layanan kesehatan, kompetisi global, serta penguasaan keterampilan non-klinis dan pemahaman aspek regulasi.
Mengakhiri sesinya, dr Sholihul berpesan bahwa kesuksesan tidak melulu harus melalui jalur spesialisasi. “Ada banyak jalan sukses menjadi dokter. Kuncinya adalah ilmu, karakter, spiritualitas, dan soft skill. Jangan takut menapaki jalur baru–manajemen, edukasi, hingga entrepreneur. Jadilah dokter yang bermanfaat di mana pun Allah menempatkan kita,” pungkasnya.
Acara ini menjadi momen refleksi dan motivasi yang kuat bagi para dokter muda untuk memaknai peran mereka secara lebih luas dan berintegritas, tidak hanya sebagai penyembuh secara medis, tetapi juga sebagai insan yang bermakna bagi umat dan bangsa.
Penulis Rahma Ismayanti Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan


0 Tanggapan
Empty Comments