Mentari belum sepenuhnya menampakkan diri di ufuk timur Bumi Bung Karno, Kamis (25/12/2025). Namun, halaman Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar sudah tampak riuh. Deru mesin minibus dan tawa renyah memecah keheningan pagi yang biasanya tenang di masa libur semester gasal 2025.
Bukan untuk mengajar atau mengejar target kurikulum, sejumlah guru dan tenaga kependidikan SMP Muhammadiyah 1 Blitar berkumpul dengan balutan busana santai. Agenda hari itu cukup istimewa, yakni melepas penat setelah menuntaskan ujian semester gasal tahun ajaran 2025/2026 dengan bertandang ke Pantai Pudak, salah satu destinasi pesisir selatan Kabupaten Blitar.
Momen kebersamaan tersebut terasa semakin spesial karena tidak hanya diikuti oleh staf aktif. Sejumlah guru purna tugas SMP Muhammadiyah 1 Blitar turut serta dalam rombongan. Salah seorang guru, Rifda’atul Maesyaroh S.Ag., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rekreasi.
“Ini bukan hanya perjalanan liburan, tetapi napas silaturahmi yang kami jaga agar tidak terputus oleh waktu,” ujarnya.
Perjalanan menuju Pantai Pudak yang terletak di Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, memakan waktu sekitar dua jam. Kondisi Jalur Lintas Selatan (JLS) yang semakin mulus menjadi berkah tersendiri. Sepanjang perjalanan, rombongan disuguhi panorama perbukitan kapur dan hamparan vegetasi hijau yang menyegarkan mata, kontras dengan rutinitas keseharian di ruang kelas dan layar gawai.
Tepat pukul 12.00 WIB, deretan pohon kelapa dan hamparan pasir putih Pantai Pudak menyambut kedatangan rombongan. Pantai ini dipilih karena suasananya yang relatif tenang dibandingkan pantai-pantai populer lainnya, sehingga memberi ruang privasi bagi keluarga besar SMP Muhammadiyah 1 Blitar untuk berinteraksi lebih akrab.
Setibanya di lokasi, suasana kekeluargaan langsung terasa. Tidak ada sekat antara guru muda yang baru meniti karier dengan para senior yang telah mengabdi puluhan tahun. Di bawah rindangnya pepohonan pandan laut, mereka menggelar tikar, membuka bekal, dan bertukar cerita.
Bagi para guru purna tugas, momen ini menjadi ajang nostalgia. Mereka mengenang perjuangan membangun reputasi sekolah hingga kini dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan Muhammadiyah yang diperhitungkan di Kota Blitar.
“Melihat semangat rekan-rekan muda saat ini, saya merasa tenang. Sekolah berada di tangan yang tepat. Kegiatan seperti ini penting agar semangat kembali terisi sebelum memasuki semester genap,” ungkap salah seorang guru senior.
Sementara itu, bagi guru yang masih aktif, kebersamaan dengan para pendahulu menjadi ruang belajar yang berharga. Mereka menyerap pengalaman tentang kesabaran mendidik peserta didik serta loyalitas terhadap profesi keguruan.
Aktivitas di Pantai Pudak tidak melulu diisi dengan perbincangan serius. Gelak tawa pecah saat beberapa guru memainkan permainan ringan di tepi pantai. Ada yang bermain air, mencari kerang, hingga mengabadikan momen kebersamaan dengan latar tebing karang dan laut biru yang memikat.
Makan siang menjadi puncak acara. Hidangan ikan bakar segar hasil tangkapan nelayan setempat, sambal bajak yang pedas, serta es kelapa muda menambah kenikmatan suasana. Semilir angin laut seolah menghapus lelah setelah satu semester penuh bergelut dengan evaluasi pembelajaran dan administrasi pendidikan.
Rifda’atul Maesyaroh menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi bagi seluruh staf SMP Muhammadiyah 1 Blitar.
“Tahun 2025 penuh dinamika dan kerja keras. Melalui kegiatan ini, kami ingin sejenak melepas atribut ‘guru’ dan kembali menjadi keluarga yang bermain bersama,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments