
PWMU.CO – Mengawali bulan Juni, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Bungah melaksanakan kegiatan Milad Aisyiyah ke-108 yang mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.”
Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad, 1 Juni 2025 ini berlokasi di Masjid Al Manaar, Desa Mojopuro Wetan. Peserta yang hadir meliputi seluruh pimpinan harian PCA Bungah, Badan Pembantu Pimpinan (BPP), perwakilan dari masing-masing ranting, amal usaha Aisyiyah (TK, Kelompok Bermain, dan TPQ), serta perwakilan dari Yunda Nasyiatul Aisyiyah.
Dalam sambutannya, Dra Suhartatis selaku Ketua PCA Bungah menyampaikan bahwa kegiatan milad kali ini dikemas secara sederhana dan sengaja digabung dengan acara triwulan. Hal ini bertujuan untuk efisiensi waktu, tempat, dan pendanaan. Namun, ia berharap kesederhanaan ini tidak mengurangi semangat ibu-ibu dalam melaksanakan program-program yang telah dicanangkan.

Hadir sebagai pembicara, Ning Munasicha SAg yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Koordinator Bidang Majelis PAUD Dasmen dan LBSO PDA Gresik menyampaikan ucapan selamat milad Aisyiyah ke-108 di hadapan puluhan peserta yang didominasi oleh seragam hijau-kuning.
Bu Ning, begitu ia akrab disapa, mengingatkan bahwa peringatan milad bukan hanya sekadar mengadakan kegiatan seperti senam, bakti sosial, santunan, atau bazar.
“Akan tetapi juga mengevaluasi, sudahkah PRA-PRA di Cabang Bungah ini melaksanakan program sesuai tanfidz Musyda yang lalu? Bagaimana dan dengan cara apa mengevaluasinya? Yaitu melihat pada catatan atau notula yang ada. Makanya saya selalu mengingatkan jika ada kegiatan apa pun, bawa notula. Catat apa-apa yang penting dan diperlukan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini yang diperlukan adalah inovasi, bukan sekadar mengikuti tren.
“Bukan lagi saatnya kita menunggu kegiatan dari daerah. Sebab kalau tidak dimulai dari bawah, maka inovasi itu tidak akan muncul dan terlaksana.”
“Tugas kita sebagai Aisyiyah tidak hanya ikut kegiatan ke sana ke mari, tapi juga membina umat sesuai kaidah-kaidah Aisyiyah dan Muhammadiyah. Hal ini dimulai dari tingkat dasar atau ranting. Jadi mohon pemikiran-pemikiran untuk Aisyiyah benar-benar diperjuangkan sehingga upaya dalam pembinaan umat ini menghasilkan sesuatu,” tegas perempuan yang telah berusia lebih dari 70 tahun tersebut. (*)
Penulis Alkafiah Editor M Tanwirul Huda


0 Tanggapan
Empty Comments