Dalam momentum Milad ke-28, Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Jawa Timur (Jatim) yang digelar pada Sabtu (8/11/2025) di Taman Rekreasi Sengkaling, Malang, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Dr. H. Suwadji, S.Ip., M.Si., mengajak para pendidik untuk mengintegrasikan aspek intelektual, spiritual, dan karakter dalam proses pendidikan.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya sebatas proses transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan akhlak mulia bagi generasi penerus bangsa.
“Pendidikan harus terintegrasi antara intelektual, spiritual, dan karakter. Ketiganya tidak bisa dipisahkan karena hanya dengan keseimbangan itulah akan lahir manusia yang berilmu sekaligus berakhlak,” ujar Suwadji.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa momentum Milad ke-28 IGABA ini bukan sekadar ajang perayaan, melainkan juga refleksi atas perjuangan panjang organisasi dalam membentuk karakter dan akhlak mulia anak-anak usia dini.
Dalam kesempatan tersebut, Suwadji menekankan peran strategis guru yang bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan bagi peserta didik. Hal ini terutama berlaku bagi pendidik PAUD yang berinteraksi langsung dengan anak-anak usia dini, di mana perilaku dan karakter anak sangat mudah terbentuk melalui contoh.
“Anak usia dini adalah peniru ulung. Apa yang mereka lihat, itulah yang mereka tiru. Maka peran guru sebagai model karakter menjadi sangat penting,” tegasnya.
Ia juga menyoroti tantangan baru di dunia pendidikan, yaitu munculnya “generasi stroberi”, generasi yang cerdas dan kreatif, namun mudah rapuh menghadapi tekanan dan kesulitan.
Maka dari itu, menurutnya, pendidik perlu menyesuaikan pendekatan dan metode pengajaran agar anak-anak tumbuh tangguh secara mental dan emosional.
Lebih lanjut, Suwadji juga mengingatkan pentingnya penginternalisasian delapan profil lulusan sebagaimana diamanatkan dalam Kurikulum PAUD sehingga peserta didik tidak hanya unggul secara kognitif, tetapi juga memiliki keimanan, kemandirian, serta karakter yang kuat.
Pada kesempatan yang sama, ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pendidik Aisyiyah atas dedikasi dan pengabdiannya selama 28 tahun dalam dunia pendidikan anak usia dini.
“Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kiprah IGABA selama 28 tahun dalam membentuk anak-anak yang berakhlak dan berkarakter. Semoga IGABA terus bertumbuh, berkembang, dan menjadi inspirasi, tidak hanya di Jatim tetapi juga di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Suwadji mengajak seluruh elemen pendidikan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan PAUD yang holistik, integratif, dan berkarakter.
“Mari kita bersama-sama wujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Semua itu dimulai dari anak-anak usia dini hari ini,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments