Search
Menu
Mode Gelap

Musywil IKKM Jatim Tegaskan Pentingnya Kaderisasi dan Profesionalisme Karyawan Kesehatan

Musywil IKKM Jatim Tegaskan Pentingnya Kaderisasi dan Profesionalisme Karyawan Kesehatan
Pelaksanaan Musywil IKKM Jatim di di Grand Whiz Hotel Trawas. Foto: Istimewa
pwmu.co -

Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-4 Ikatan Karyawan Kesehatan Muhammadiyah (IKKM) Jawa Timur periode 2022–2025 sukses digelar di Grand Whiz Hotel Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada 12–13 Desember 2025.

Forum tertinggi organisasi di tingkat wilayah ini menjadi ruang strategis untuk evaluasi, konsolidasi, sekaligus menyiapkan arah gerak IKKM Jatim ke depan.

Mengusung tema “Meneguhkan Profesionalisme dan Spirit Al-Maun Karyawan dalam Pelayanan Kesehatan Islami yang Berkemajuan”, Musywil diikuti oleh 35 utusan komisariat se-Jawa Timur.

Peserta terdiri atas pengurus wilayah, pengurus komisariat, serta undangan dari Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Timur.

IKKM merupakan wadah berhimpunnya karyawan kesehatan Muhammadiyah, khususnya yang bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) di Jawa Timur.

Keberadaan IKKM dimaksudkan untuk memperkuat peran serta karyawan dalam mengawal amal usaha kesehatan agar tetap berjalan sesuai dengan nilai, tujuan, dan amanat Persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam Musywil ini, IKKM RSU Muhammadiyah Ponorogo (RSUMP) turut berpartisipasi aktif dengan mengirimkan Ketua dan Sekretaris komisariat.

Selama dua hari, rangkaian kegiatan berjalan padat dan dinamis, mulai dari pembukaan, sidang komisi, sidang pleno, hingga kegiatan olahraga bersama yang bertujuan menjaga kesehatan dan memperkuat semangat kebersamaan antar peserta.

IKKM merupakan wadah berhimpunnya karyawan kesehatan Muhammadiyah, khususnya yang bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (RSMA) di Jawa Timur. Keberadaan IKKM dimaksudkan untuk memperkuat peran serta karyawan dalam mengawal amal usaha kesehatan agar tetap berjalan sesuai dengan nilai, tujuan, dan amanat Persyarikatan Muhammadiyah.https://pwmu.co/musywil-ikkm-jatim-tegaskan-pentingnya-kaderisasi-dan-profesionalisme-karyawan-kesehatan/
Anggota MPKU Jatim dr. Sholihul Absor, MKes. Foto: Istimewa

Pada momentum Musywil tersebut, IKKM Komisariat RSUMP memperoleh apresiasi dari IKKM Wilayah Jawa Timur atas kinerjanya dalam pelaporan anggaran yang dinilai cepat dan tepat untuk periode 2024–2025.

Ketua IKKM Komisariat RSUMP, Aulia, menyampaikan harapannya agar Musywil ini mampu melahirkan aturan-aturan organisasi yang lebih progresif dan responsif terhadap tantangan zaman.

“Forum Musywil ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi AD/ART IKKM, menyesuaikannya dengan dinamika problematika organisasi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Dia juga berharap IKKM semakin mampu membina peran karyawan agar sejalan dengan tujuan amal usaha kesehatan sekaligus menjadi pelindung bagi hak-hak karyawan secara menyeluruh. “Semoga IKKM semakin kuat dan memberi manfaat nyata bagi seluruh anggotanya,” tutup Aulia.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Dalam sesi penguatan kapasitas organisasi, anggota MPKU PWM Jawa Timur, dr. Sholihul Absor, MKes, menyampaikan materi tentang profesionalisme sebagai pilar utama keberhasilan organisasi. Menurutnya, salah satu indikator suksesnya sebuah organisasi terletak pada profesionalitas sumber daya insani (SDI) yang dimiliki.

“Pengurus IKKM harus profesional. Ini penting agar IKKM mampu mensinergikan spirit Al-Maun secara nyata. Salah satu bentuk spirit Al-Maun adalah mengayomi. Jika IKKM memiliki amunisi yang akuntabel dan kuat, maka organisasi akan lebih berani untuk berbagi dan berbuat lebih banyak karena didukung oleh kemampuan yang memadai,” tegas Wakil Ketua III MPKU Jatim tersebut.

Senada dengan itu, Ketua Divisi Pengembangan SDI MPKU Jatim, Drs. Edy Yusuf, MKes, menekankan bahwa tantangan membangun organisasi yang kuat harus dimulai dari kesiapan kapasitas SDI-nya.

“Memang tidak mudah, tetapi bisa dipersiapkan melalui pembinaan yang berkelanjutan. Kapasitas dan keterampilan manusia adalah aset yang tidak tampak, namun manfaatnya sangat terasa. Karena itu, sejak sekarang harus serius diperhatikan agar tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi yang bergerak sangat cepat,” ungkapnya.

Dari sisi kaderisasi, Musywil ke-4 ini menandai munculnya wajah-wajah baru yang diproyeksikan menjadi pengurus IKKM Jatim periode mendatang. Bidang Kaderisasi IKKM Jatim, Hayyin, menegaskan bahwa kaderisasi bukan sekadar formalitas, melainkan proses yang harus disiapkan dan dijalankan secara sadar dan berkelanjutan.

“Pergantian pengurus adalah keniscayaan dalam organisasi. Tidak dicalonkannya kembali beberapa wajah lama sebagai formatur dan digantikan oleh calon-calon baru menjadi bukti bahwa kaderisasi di IKKM Jatim berjalan sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Pada Musywil kali ini, tercatat sebanyak 38 calon formatur yang menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus IKKM Jatim periode berikutnya.

Musywil ke-4 IKKM Jawa Timur berlangsung lancar hingga akhir dan menjadi penanda langkah maju organisasi dalam memperkuat kebersamaan, sinergi, serta konsolidasi dari tingkat wilayah hingga komisariat. Lebih dari itu, forum ini menegaskan kembali peran strategis IKKM sebagai mitra penting dalam pengelolaan dan pengembangan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah.

Dengan penguatan profesionalisme, kesiapan SDI, dan kaderisasi yang berkelanjutan, IKKM Jatim diharapkan semakin mampu menghadirkan pelayanan kesehatan Islami yang berkemajuan, berlandaskan spirit Al-Maun, serta memberi manfaat luas bagi karyawan, persyarikatan, dan masyarakat. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments