Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lamongan resmi mengumumkan deretan pemateri dalam kegiatan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (PM3) Tahun 2025.
Kegiatan kaderisasi strategis ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad (27–28 Desember 2025), bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 1 Babat.
PM3 PC IMM Lamongan 2025 menjadi ikhtiar serius IMM dalam menyiapkan mubaligh kampus yang cakap, adaptif, serta mampu merespons tantangan dakwah di era digital dan multikultural.
Kegiatan ini diikuti oleh kader IMM dari berbagai komisariat se-Kabupaten Lamongan, dan Surabaya, Gresik, serta Bojonegoro dengan semangat penguatan ideologi dan kompetensi dakwah.
Sejumlah pemateri kompeten dihadirkan dalam PM3 tahun ini. Roy Imam Syah, M.Pd, Fokal PC IMM Lamongan, akan mengisi materi Manajemen Dakwah Kampus. Selanjutnya, materi Dakwah Digital disampaikan oleh M. Nur Ali Zulfikar, M.Pd, Dosen Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), yang mengulas strategi dakwah kreatif berbasis media sosial dan platform digital.
Selain itu, Dr. Piet Hizbullah Khaidir, MA, Sekretaris PDM Lamongan, akan membahas Dakwah Lintas Budaya, sementara Dr. Hasan Ubaidillah, M.M, Ketua LPCRPM PWM Jawa Timur, menyampaikan materi Ideologi Muhammadiyah. PM3 juga menghadirkan Dr. Dian Berkah, M.H.I, Dosen UMSURA dan Sekretaris MTT PWM Jawa Timur, dengan materi Tarjih sebagai Kompas Dakwah.
Alfain Jalaluddin Ramadlan, selaku panitia sekaligus Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Lamongan, menegaskan bahwa PM3 merupakan ruang strategis dalam proses kaderisasi dakwah IMM.
Menurutnya, kader IMM tidak cukup hanya memiliki semangat berdakwah, tetapi juga harus dibekali pemahaman manajerial, ideologis, dan metodologis yang kuat.
“PM3 ini kami rancang sebagai ikhtiar serius untuk menyiapkan mubalig mahasiswa yang mampu berdakwah secara sistematis, terarah, dan berlandaskan manhaj Muhammadiyah. Dakwah hari ini tidak bisa dilakukan secara sporadis, tetapi harus dikelola dengan baik,” ungkap Alfain, Jum’at (26/12/2025).
Ia juga menambahkan bahwa tantangan dakwah di era digital menuntut kader IMM untuk adaptif tanpa kehilangan identitas ideologisnya. “Kader IMM harus hadir di ruang-ruang digital dengan narasi Islam yang mencerahkan, berkemajuan, serta tetap berpegang pada prinsip tarjih Muhammadiyah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Alfain berharap PM3 PC IMM Lamongan 2025 mampu melahirkan mubalig kampus yang tidak hanya piawai berbicara di mimbar, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan intelektual.
“Kami ingin IMM melahirkan dai intelektual yang berdakwah dengan ilmu, akhlak, dan keberpihakan pada persoalan umat,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments