Search
Menu
Mode Gelap

PCPM Gubeng Gelar Iktikaf Ramadan di Tiga Masjid Besar Surabaya

PCPM Gubeng Gelar Iktikaf Ramadan di Tiga Masjid Besar Surabaya
pwmu.co -
Antusiasme PCPM Gubeng berfoto di depan masjid agung Al-Akbar (Syahrizal/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Gubeng, Surabaya. Bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga waktu untuk bergerak, beraksi, dan menginspirasi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka kembali menggelar iktikaf di tiga masjid besar di Surabaya yakni, Masjid Al-Falah, Masjid Agung Al-Akbar, dan Masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga Kampus C pada Senin-Sabtu (24-29/3/2025).

Pada tahun ini, iktikaf tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga ajang konsolidasi, silaturahmi, dan penguatan gerakan kepemudaan.

Ketua PCPM Gubeng, Mochammad Farid SPd, menegaskan bahwa iktikaf ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga wujud komitmen pemuda dalam menjalankan peran sosialnya.

“Kami ingin menjadikan iktikaf sebagai ruang untuk bertumbuh, bukan sekadar berdiam di masjid. Ini tentang bagaimana pemuda Muhammadiyah dapat menjadi motor penggerak perubahan, baik di lingkup internal maupun di masyarakat luas,” ujarnya.

Sejak pukul 22.00 WIB, para peserta telah berkumpul di Sekolah Akhlaq SMP Muhammadiyah 9 Jojoran Surabaya. Tempat tersebut menjadi lokasi bagi mereka untuk berdiskusi dan mempersiapkan diri sebelum bergerak menuju masjid tujuan.

Setelah beribadah sepanjang malam dengan qiyamul lail dan tadarus al-Quran, mereka melanjutkan sahur bersama, shalat Shubuh berjamaah, serta mengikuti kajian kuliah Shubuh. Kajian ini mengangkat tema-tema penting seperti kepemimpinan, dakwah, dan strategi pengembangan gerakan kepemudaan.

Salah satu peserta iktikaf, Mifta Kertiyasa, mengaku bahwa kegiatan ini menjadi pelecut semangat bagi dirinya.

“Iktikaf ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga kebersamaan dan pergerakan. Dari diskusi hingga aksi nyata, kami belajar bahwa pemuda harus terus bergerak, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi setiap saat,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Masjid-masjid yang dipilih sebagai lokasi iktikaf bukan tanpa alasan. Ketiga masjid ini memiliki peran strategis yaitu sebagai pusat kajian Islam di Surabaya dan sering menjadi tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Dengan beriktikaf di sana, pemuda Muhammadiyah Gubeng berharap dapat menyerap energi kebersamaan, memperluas jejaring, dan merancang program-program yang membawa manfaat lebih besar bagi umat.

Sementara itu, Divisi Keagamaan PCPM Gubeng, Ahmad Faisal, berharap iktikaf ini tidak sekadar menjadi tradisi, tetapi juga menjadi katalisator bagi gerakan yang lebih masif.

“Kami ingin lebih banyak anak muda yang menyadari bahwa Ramadan bukan hanya tentang puasa dan ibadah individu, tetapi juga kesempatan untuk membangun solidaritas, memperkuat ukhuwah, dan merancang langkah-langkah strategis bagi umat,” jelasnya.

Dengan semangat fastabiqul khairat, pemuda Muhammadiyah Gubeng terus membuktikan bahwa Ramadan bukanlah waktu untuk berdiam diri, melainkan untuk bergerak.

Iktikaf bukan sekadar ibadah, tetapi juga momentum untuk menyusun visi dan mewujudkan aksi nyata. Dari masjid ke masyarakat, mereka siap menjadi agen perubahan yang menginspirasi. (*)

Penulis Syahrizal Editor Ni’matul Faizah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments