Search
Menu
Mode Gelap

Pelan Bukan Berarti Tertinggal: Kisah Raissa Tembus UI di Tengah Keterbatasan

Pelan Bukan Berarti Tertinggal: Kisah Raissa Tembus UI di Tengah Keterbatasan
pwmu.co -
Raisya Anindya Putri siswi kelas XII A2 Smamuga berhasil lolos UI jalur SNBT 2025 (Zulkifli/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kabar membanggakan datang dari SMA Muhammadiyah 3 (SMAMUGA) Tulangan, Sidoarjo. Salah satu siswi terbaiknya, Raissa Anindya Putri, berhasil lolos ke Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025.

Raisya, siswa kelas XII A2, diterima di Program Studi Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarganya dan seluruh civitas akademika SMAMUGA.

Saat dihubungi PWMU.CO melalui WhatsApp, Selasa (11/6/2025), Raisya membagikan kisah inspiratif di balik keberhasilannya.

“Pelan bukan berarti tertinggal, yang penting tetap maju,” ujarnya mantap, menyebutkan motto hidup yang ia pegang teguh.

Belajar, Berdoa, dan Konsisten

Putri kedua dari tiga bersaudara ini menyebut kunci keberhasilannya adalah konsistensi. Di tengah keterbatasan ekonomi, Raisya tetap semangat belajar. Ayahnya bekerja di usaha isi ulang air dan es batu kristal, sementara ibunya berjualan kebab di depan minimarket.

“Saya rutin belajar dan latihan soal, ikut try out untuk membiasakan diri dengan pola ujian SNBT. Saya juga selalu mengevaluasi hasil latihan agar tahu di mana letak kekurangan saya,” terangnya.

Selain belajar, ia juga menjaga kesehatan fisik dan mental.

“Tubuh dan pikiran yang fit penting banget. Yang tidak kalah penting, saya selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah agar dimudahkan,” imbuhnya.

Cinta Geografi Sejak Awal

Meski saat SMA mengambil jurusan IPA demi menghormati saran orang tua, Raisya sudah sejak lama mencintai Geografi. Kini, ia bersyukur bisa menekuni bidang yang sesuai dengan minatnya.

“Saya ingin bekerja di BMKG. Saya ingin berkontribusi di bidang kebencanaan dan pemantauan iklim, yang berdampak langsung ke masyarakat,” ungkapnya.

Inspirasi itu juga datang dari kakaknya yang sudah lebih dulu kuliah di jurusan yang sama di UI.

Dukungan Keluarga dan Sekolah

Raisya mengaku sempat tak terlalu berharap saat pengumuman hasil SNBT.

“Saya kaget dan bersyukur luar biasa. Orang tua saya juga sangat bahagia dan bangga. Alhamdulillah,” ujarnya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya.

“Terima kasih saya sampaikan untuk Bapak dan Ibu Guru di SMAMUGA, terutama Pak Ihfan, wali kelas saya, dan Pak Zaenal, guru Matematika, yang terus menyemangati,” katanya.

Ia juga menyebut Bu Ima (guru Fisika), Bu Rima, dan Bu Rista sebagai sosok guru yang memberi bimbingan dengan tulus. Tak lupa, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada dua sahabatnya, Velsya dan Almira, yang selalu mendukungnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Perjuangan di Tengah Keterbatasan

Di balik senyum tenangnya, Raisya menyimpan kisah perjuangan luar biasa. Di saat banyak pelajar menikmati masa libur, ia justru membantu orang tuanya berjualan es di booth hingga malam.

“Kadang saya manfaatkan waktu istirahat di sekolah untuk tidur, agar tetap semangat di kelas,” ungkapnya.

Wali kelas XII A2, Ihfan Purnama S SPd, mengaku bangga atas capaian Raisya.

“Dia siswa yang rajin, sopan, dan tekun belajar. Ia aktif bertanya saat pelajaran. Raisya juga lolos KIP-Kuliah, yang tentu meringankan beban orang tuanya,” jelasnya.

Ia pun berpesan kepada siswa lain agar meneladani semangat Raisya.

“Jangan jadikan keterbatasan ekonomi sebagai penghalang untuk meraih cita-cita. Terus belajar, berdoa, dan berjuang. Guru-guru SMAMUGA siap mendampingi kalian,” tegasnya.

Kesan Manis tentang SMAMUGA

Selama tiga tahun bersekolah di SMAMUGA, Raisya merasa mendapatkan banyak pengalaman berharga.

“SMAMUGA bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat menempa karakter dan menemukan arti kebersamaan,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi lingkungan sekolah yang nyaman dan mendukung proses belajar.

“Pendidikan agamanya kuat, fasilitas seperti Wi-Fi dan AC sangat membantu. Tapi yang paling saya ingat adalah teman-teman saya. Mereka bukan hanya sahabat belajar, tapi juga support system yang luar biasa,” tambahnya.

Pesan untuk Adik Kelas

Menutup wawancara, Raisya menyampaikan pesan penuh makna untuk adik kelasnya di SMAMUGA.

“Teruslah belajar dan jangan takut bermimpi besar. Konsistenlah. Hargai guru-guru, jaga hubungan dengan teman, dan manfaatkan waktu dengan bijak. Masa SMA akan berlalu lebih cepat dari yang kalian kira,” tutupnya. (*)

Penulis Zulkifli Editor M Tanwirul Huda

Raissa Anindya Putri (mengenakan baju muslimah putih jilbab hitam) berfoto bersama wali kelas dan teman sekelasnya di depan Gedung Smamuga (Zulkifli/PWMU.CO)
Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments