Pembentukan Cabang Baru Nasyiatul Aisyiyah di Ujung Selatan Kabupaten Malang

PWMU.CO – Sabtu (21/6/2025), Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Malang melakukan perjalanan ke ujung selatan wilayahnya untuk menghadiri rapat pembentukan cabang baru di Kecamatan Pagak. Keesokan harinya, Ahad (22/6/2025), agenda dilanjutkan dengan pembentukan cabang di Kecamatan Donomulyo.

Nasyiatul Aisyiyah, sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang fokus pada pemberdayaan perempuan muda Islam, terus berupaya memperluas jangkauan dakwah dan memperkuat kaderisasi di berbagai wilayah. Pembentukan struktur organisasi hingga tingkat cabang menjadi bagian penting dalam mendukung gerakan ini.

Dalam musyawarah pembentukan cabang, disampaikan laporan perkembangan organisasi di wilayah Pagak dan Donomulyo, serta urgensi pembentukan cabang sebagai respon terhadap kebutuhan kaderisasi, pelayanan sosial, dan pemberdayaan perempuan muda. Setelah melalui proses sidang pleno dan musyawarah mufakat, ditetapkan susunan formatur dan pimpinan cabang baru.

Yang menarik dari musyawarah kali ini adalah terbentuknya cabang baru Nasyiatul Aisyiyah di kawasan pesisir selatan Kabupaten Malang, yang menandai perluasan jangkauan organisasi ke daerah yang sebelumnya belum terjangkau secara struktural.

PCNA Pagak kini resmi terbentuk dengan susunan pimpinan sebagai berikut:

• Ketua: Alyadewi Eka Mufida
• Sekretaris: Aprillia Wahyuning Prastiwi
• Bendahara: Wahidatul Oktarima

Sementara itu, PCNA Donomulyo terbentuk pada Ahad (22/6/2025), dengan susunan pimpinan:

• Ketua: Tuty Rahayu
• Sekretaris: Susita Rahayu
• Bendahara: Ulfa Afifa Widyastuti

Diharapkan pembentukan dua cabang baru ini dapat mengoptimalkan proses kaderisasi dan pembinaan anggota, menyesuaikan dengan pertumbuhan jumlah anggota dan simpatisan, serta memperkuat eksistensi gerakan Nasyiatul Aisyiyah di tingkat akar rumput. Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat untuk memberikan pencerahan bagi remaja putri tetap menyala, agar mereka mampu mengikuti perkembangan peradaban tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. (*)

Penulis Ummi Lathifah Editor M Tanwirul Huda