Search
Menu
Mode Gelap

Pembukaan LPB Me-Confest di Umsida, PWM Jatim Ajak Peserta Teladani Spirit KH Ahmad Dahlan

Pembukaan LPB Me-Confest di Umsida, PWM Jatim Ajak Peserta Teladani Spirit KH Ahmad Dahlan
Eko Hardi Ansyah, sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PWM menjadi pembina upacara pembukaan LPB Me-confest di kampus 3 Umsida, Jumat (28/11/2025). (Moh. Ernam/pwmu.co)
pwmu.co -

Lomba Pandu Berprestasi Muhammadiyah Education Conference and Festival (LPB Me-Confest) resmi dibuka di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jum’at (28/11/2025).

Kegiatan yang diikuti 500 peserta dari jenjang SD, SMP hingga SMA itu mengusung semangat pembinaan karakter melalui Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW).

Pembina upacara, Eko Hardi Ansyah, Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, menyampaikan amanah pembinaan dengan menegaskan pentingnya meneladani perjuangan pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan.

“Muhammadiyah sudah berusia 113 tahun. Ini bukan usia yang muda. Mari kita ingat kembali perjuangan Kiai Haji Ahmad Dahlan, dari pemikiran beliau lahirlah persyarikatan Muhammadiyah dan organisasi otonom seperti Hizbul Wathan,” kata Eko.

Ia menegaskan bahwa perjuangan satu orang dapat melahirkan perubahan besar. “Dulu Ahmad Dahlan hanya satu orang. Tetapi hari ini, di Jawa Timur saja ada sekitar 172 ribu murid Muhammadiyah dari SD hingga SMA. Belum termasuk TK, PAUD, mahasiswa, dan jamaah masjid yang terus belajar dan beramal,” ujarnya.

Di hadapan para peserta, Eko menyampaikan tiga kunci kesuksesan yang dicontohkan Ahmad Dahlan. Pertama, memegang teguh tauhid. Ia mencontohkan komitmen sang pendiri Muhammadiyah dalam berdakwah meski dalam kondisi sakit. “Beliau memiliki kemauan kuat untuk menegakkan agama Islam. Itu fondasi utama kesuksesan,” ucapnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Kunci kedua adalah kecintaan pada ilmu. Ia mengingatkan bahwa Ahmad Dahlan sudah menempuh perjalanan ke Makkah pada usia 15 tahun untuk memperdalam keilmuan. “Kalau ingin sukses, teladani semangat belajar beliau. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu,” tuturnya.

Ketiga, Eko menekankan pentingnya tanggung jawab sosial. Ia menyebut bagaimana Ahmad Dahlan menggerakkan para dokter, pengusaha, dan masyarakat untuk membantu yang miskin, sakit, dan terbelakang. “Dari semangat itulah lahir PKU, lazismu, sekolah, dan rumah sakit Muhammadiyah,” jelasnya.

Menutup amanah, Eko mengajak para peserta LPB Me-confest untuk memanfaatkan kegiatan Hizbul Wathan sebagai sarana membangun karakter dan kepemimpinan. “Saya yakin adik-adik di sini akan menjadi kader Muhammadiyah yang hebat dan pemimpin bangsa di masa depan,” pungkasnya. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments